kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.443.000   -12.000   -0,82%
  • USD/IDR 15.190   15,00   0,10%
  • IDX 7.778   2,76   0,04%
  • KOMPAS100 1.211   -0,08   -0,01%
  • LQ45 985   0,16   0,02%
  • ISSI 229   -0,19   -0,08%
  • IDX30 505   0,76   0,15%
  • IDXHIDIV20 610   0,72   0,12%
  • IDX80 138   0,14   0,10%
  • IDXV30 143   1,44   1,02%
  • IDXQ30 169   0,14   0,08%

Rupiah Kembali Menguat pada Selasa (24/9), Terdorong Pelonggaran China


Selasa, 24 September 2024 / 18:54 WIB
Rupiah Kembali Menguat pada Selasa (24/9), Terdorong Pelonggaran China
ILUSTRASI. Rupiah kembali menunjukkan penguatan pada penutupan perdagangan hari ini, Selasa (24/9).


Reporter: Nova Betriani Sinambela | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah kembali menunjukkan penguatan pada penutupan perdagangan hari ini. Selasa (24/9), rupiah spot berada di level Rp 15.187 per dolar Amerika Serikat (AS). Level saat ini menguat 0,13% dari sehari sebelumnya yang ada di Rp 15.206 per dolar AS.

Sementara berdasarkan Bl Jisdor, kurs rupiah berada di level Rp 15.186 per dolar AS. Dalam sehari, kurs rupiah Jisdor menguat 0,03% dalam sehari. 

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengungkapkan, penguatan mata uang garuda pada hari ini didukung oleh sentimen risk-on dari Tiongkok.

Bank Sentral Tiongkok People’s Bank of China (PBoC) mengumumkan beberapa kebijakan stimulus baru untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Gubernur PBoC menyatakan akan memotong giro wajib minimum (GWM) 50bps untuk meningkatkan likuiditas senilai CNY 1 triliun.

Kemudian pemotongan GWM akan berlanjut di akhir tahun, dengan pemotongan sebesar 25bps hingga 50bps. Selain itu, PBoC juga memotong suku bunga Reverse Repurchase Rate 7-hari sebesar 20bps dari 1,7% ke level 1,5%. 

Baca Juga: IHSG Berpotensi Menguat Terbatas, Ini Saham Pilihan Untuk Rabu (25/9)

"Pelonggaran kebijakan moneter PBoC tersebut meningkatkan optimisme terkait pemulihan ekonomi Tiongkok, sehingga memicu risk-on di pasar keuangan," kata Josua kepada Kontan.co.id, Selasa (24/9). 

Ibrahim Assuaibi, Direktur PT.Laba Forexindo Berjangka menambahkan sentimen dalam negeri yang turut mendukung apresiasi rupiah hari ini adalah ketidakpastian atau volatilitas di pasar keuangan mulai menunjukkan penurunan dan semakin membaik. 

"Aliran modal mulai masuk ke pasar saham dan Surat Berharga Negara (SBN). Meski arah kebijakan moneter di negara maju, utamanya AS menunjukkan soft landing. Sri Mulyani tetap akan mewaspadai kondisi geopolitik, termasuk perkembangan pemilu di AS," tulis Ibrahim dalam siaran risetnya, Selasa (24/9). 

Baca Juga: Kompak, Rupiah Jisdor Menguat 0,03% ke Rp 15.186 Per Dolar AS Pada Selasa (24/9)

Selain itu,menurut Ibrahim ekonomi Indonesia mampu tumbuh di rentang 4,7% hingga 5,5%, dengan nilai tengah di angka 5,1% seiring dengan berlangsungnya pemangkasan suku bunga acuan BI Rate oleh Bank Indonesia.

Perdagangan Rabu (25/9), Ibrahim memproyeksi mata uang garuda akan bergerak fluktuatif namun ditutup menguat di kisaran Rp. 15.130 per dolar AS- Rp.15.230 per dolar AS. 

Sementara Josua memproyeksi pada nilai tukar rupiah berpotensi melemah terbatas karena ekspektasi rilis data harga perumahan AS yang cenderung menguat, dan diikuti oleh ekspektasi penguatan data keyakinan konsumen AS. Menurutnya rupiah diperkirakan bergerak di kisaran Rp 15.150 per dolar AS sampai Rp 15.250 per dolar AS.

Selanjutnya: Tolak Ekspor Pasir Laut, PKS: Kebijakan Gegabah di Ujung Pemerintahan Jokowi

Menarik Dibaca: Tips Menuju Mental yang Sejahtera

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP)

[X]
×