kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.430.000   -10.000   -0,69%
  • USD/IDR 15.249   90,00   0,59%
  • IDX 7.890   60,92   0,78%
  • KOMPAS100 1.205   9,38   0,78%
  • LQ45 979   8,79   0,91%
  • ISSI 228   0,64   0,28%
  • IDX30 500   4,50   0,91%
  • IDXHIDIV20 602   5,21   0,87%
  • IDX80 137   1,12   0,82%
  • IDXV30 140   0,17   0,12%
  • IDXQ30 167   1,34   0,81%

Melemah di Awal Pekan, Simak Proyeksi Rupiah Untuk Selasa (23/7)


Senin, 22 Juli 2024 / 18:32 WIB
Melemah di Awal Pekan, Simak Proyeksi Rupiah Untuk Selasa (23/7)
ILUSTRASI. Senin (22/7), rupiah Jisdor Bank Indonesia (BI) ditutup melemah 0,18% ke level Rp 16.228 per dolar AS.


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Rupiah mengawali pekan ini dengan tren pelemahan, Senin (22/7). Mata uang garuda terdampak guncangan politik di Amerika Serikat (AS) seiring mundurnya kandidat Presiden AS, Joe Biden.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mencermati, rupiah terdepresiasi disebabkan oleh sentimen risk-off di pasar keuangan AS dan Tiongkok. Hal itu sejalan dengan Presiden AS Joe Biden yang secara mengejutkan, menyatakan mundur dari kandidat presiden untuk pemilu November mendatang.

Sentimen risk-off cenderung berlanjut pada sesi awal, akibat PBoC yang menurunkan suku bunganya sebesar 10bps. Suku bunga 1-tahun turun ke level 3,35% dari 3,45%, sementara suku bunga 5-tahun turun dari 3,95% dari sebelumnya 3,85%.

“Penurunan suku bunga PBoC ini mendorong ekspektasi bahwa pemulihan perekonomian Tiongkok cukup terhambat,” kata Josua kepada Kontan.co.id, Senin (22/7).

Baca Juga: Pemotongan Suku Bunga Bank Sentral Tiongkok, Dorongan Baru untuk Ekonomi

Research & Education Coordinator Valbury Asia Futures Nanang Wahyudin menjelaskan, sikap investor yang tengah memilah isu dan pengaruh politik di Amerika bisa memengaruhi pergerakan dolar terhadap major currency dan sentimen di kawasan Asia. Dan ini terjadi dengan rupiah tercermin dari arus masuk (inflow) investor asing sangat terbatas pada hari ini, Senin (22/7).

Kabar mengenai mundurnya petahana (incumbent) Joe Biden dan digantikan kandidat Wakil Presiden Kamala Harris membuat investor berhati-hati, terlebih lagi banyak kalangan yang menilai kemenangan Trump bisa terjadi di November mendatang.

“Pergerakan indeks dolar yang menguat terhadap rivalitas utama disertai kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun, memberi sokongan buat dolar,” ujar Nanang saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (22/7).

Nanang menilai, minim katalis untuk pergerakan rupiah besok yang masih sangat dipengaruhi oleh pergerakan dolar dan sentimen nanti malam ketika pasar AS kembali dibuka. Investor akan menyoroti bagaimana tanggapan para investor Amerika pasca mundurnya Biden dari Pilpres.

Baca Juga: Kurs Rupiah Jisdor Melemah 0,18% ke Rp 16.228 Per Dolar, Senin (22/7)

“Pasar pun juga akan cermati bagaimana perkembangan data terbaru yang disajikan pekan ini, di antaranya PDB dan inflasi inti PCE Amerika,” imbuh Nanang.

Kalau Josua melihat Rupiah berpotensi melanjutkan pelemahannya di perdagangan Selasa (23/7). Proyeksi negatif ini akibat masih berlanjutnya sentimen di Amerika terkait pilpres.

Josua memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp 16.200 per dolar AS–Rp 16.300 per dolar AS. Sedangkan, Nanang memprediksi rupiah akan bergerak di kisaran Rp 16.170 per dolar AS–Rp 16.300 per dolar AS di perdagangan Selasa (23/7).

Senin (22/7), rupiah Jisdor Bank Indonesia (BI) ditutup melemah 0,18% ke level Rp 16.228 per dolar AS. Sejalan, kurs rupiah spot melemah 0,18% ke Rp 16.220 per dolar AS pada hari ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×