kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rupiah kembali memasuki kurs Rp 13.990, waspadai koreksi teknikal


Selasa, 26 Februari 2019 / 17:18 WIB
Rupiah kembali memasuki kurs Rp 13.990, waspadai koreksi teknikal


Reporter: Danielisa Putriadita, Yusuf Imam Santoso | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah mampu menunjukkan peforma yang ciamik pada hari ini. Terbukti nilai tukar mata uang Garuda terhadap dollar Amerika Serikat (AS) mampu kembali menembus level di bawah Rp 14.000 per dollar AS.

Mengutip Bloomberg pada Selasa (26/2) rupiah ditutup menguat 0,19% di level Rp 13.992 per dollar AS. Senada, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pencapaian rupiah cukup positif dengan angka penguatan sekitar 0,12% menjadi Rp 13.990 per dollar AS.

Analis Valbury Asia Futures, Lukman Leong mengatakan, secara fundamental dan sentimen belum ada yang memberikan pengaruh besar pada pergerakan nilai tukar rupiah. Faktor teknikal menjadi faktor yang berperan membuat penguatan rupiah di hari ini. "Setalah cukup lama rupiah berkonsolidasi di sekitar Rp 14.000 ada peluang secara teknikal bisa bergerak di bawah Rp 14.000," kata Lukman, Selasa (26/2).

Selain itu, pergerakan indeks dollar AS juga cenderung flat karena jelang menanti data pertumbuhan ekonominya. Pada perdagangan, Rabu (27/2), Lukman memproyeksikan faktor teknikal masih mendominasi pergerakan rupiah selama belum ada sentimen atau data baru yang keluar.

Direktur Utama PT Garuda Berjangka, Ibrahim menilai keputusan BI yang menahan suku bunga acuan di level 6% beberapa hari lalu juga sesuai dengan ekspektasi dan proyeksi pasar. “Dengan keputusan bank sentral ini, maka arah kebijakan moneter BI sudah jauh dari kata hawkish atau agresif sebagaimana sebelumnya,” kata Ibrahim kepada Kontan.co.id, Selasa (26/2).

International Monetary Fund (IMF) memproyeksikan Indonesia akan masuk sebagai enam besar negara ekonomi terbesar di dunia. Melihat proyeksi tersebut, BI mengatakan permintaan domestik masih menjadi motor penggerak utamanya.

Terlebih lagi Indonesia dalam beberapa tahun ke depan Indonesia mengalami bonus demografi yaitu jumlah penduduk produktif yang sangat besar. Kendati demikian, BI berharap dorongan tidak hanya dari permintaan domestik namun juga dari ekspor-impor.

Ibrahim juga tak memungkiri bahwa harga minyak dunia yang turun berdampak kepada rupiah. Ini membuat impor bahan bakar minyak (BBM) semakin murah sehingga berdampak terhadap neraca perdagangan Indonesia

Untuk Rabu (27/2), Ibrahim meramal rupiah kemungkinan akan diperdagangkan di level support Rp 13.960-Rp 13.760 per dollar AS dan level resistance antara Rp 14.015 –Rp 14.066 per dollar AS. Lukman memproyeksikan rupiah besok masih berpotensi menguat secara terbatas di rentang Rp 13.925 per dollar AS hingga Rp 14.050 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×