kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Rupiah kembali melemah di Rp 13.921 per dollar AS


Rabu, 25 April 2018 / 17:51 WIB
Rupiah kembali melemah di Rp 13.921 per dollar AS
ILUSTRASI. Petugas menghitung uang kertas mata uang rupiah


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. NIlai tukar rupiah masih melemah pada perdagangan valas, Rabu (25/4). Mengutip Bloomberg di pasar spot, rupiah tercatat melemah 0,23% menjadi Rp 13.921 per dollar AS dibandingkan hari sebelumnya. Sementara, Jakarta Interbank Spot Dollar Rate pada website Bank Indonesia mencatat rupiah menguat 0,08% menjadi Rp 13.888 per dollar AS.

Nizar Hilmy, analis PT Global Kapital Investama Berjangka mengatakan rupiah melemah karena indeks dollar AS menguat hampir ke semua mata uang dunia. Dollar AS bisa menguat karena yield US treasury naik ke level 3% di tengah pasar yang mengharapkan suku bunga The Fed dan inflasi di AS naik seiring harga minyak naik.

Dollar AS makin menguat karena pidato pejabat The Fed mengindikasikan suku bunga The Fed harus naik karena target inflasi akan tercapai. "Nada The Fed hawkish sekali, sehingga rupiah hari ini melemah," kata Nizar, Rabu (25/4).

Sementara, faktor internal juga mempengaruhi rupiah bergerak melemah. Nizar mengatakan permintaan dollar AS semakin tinggi di tengah musim pembagian dividen. Selain itu, kinerja rupiah semakin berat karena terjadi capital outflow sebesar Rp 7,8 triliun sejak sebulan terakhir.

Menurut Nizar, keputusan Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan di 4,25% di tengah bank sentral lain mulai mengikuti langkah The Fed menaikkan suku bunga, juga makin memberatkan kinerja rupiah. BI pun memiliki alasan untuk tidak menaikkan suku bunga karena laju inflasi masih terkendali.

Nizar memproyeksikan rupiah pada perdagangan, Kamis (26/4) masih akan melemah dan bergerak direntang Rp 13.850 per dollar AS hingga Rp 14.000 per dollar AS. Nizar melihat intervensi BI selama ini belum efektif membuat rupiah menguat, melainkan hanya menjaga rupiah agar tidak melewati Rp 14.000 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×