Reporter: Nadya Zahira | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah Jisdor melemah 0,04% ke Rp 15.803 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Rabu (31/1). Sedangkan di pasar spot, kurs rupiah spot melemah tipis 0,02% ke Rp 15.783 per dolar AS dari posisi kemarin di Rp 15.780 per dolar AS.
Pengamat Komoditas dan Mata Uang Lukman Leong mengatakan bahwa pelemahan rupiah pada hari ini terjadi karena penguatan dolar AS dan data China yang kembali menunjukkan kontraksi di sektor manufaktur.
“Kemungkinan besar rupiah masih akan melemah,” ujar Lukman kepada Kontan.co.id, Rabu (31/1).
Selain itu, Lukman mengatakan bahwa rupiah akan tergantung pada hasil FOMC Rabu (31/1) malam. The Fed diperkirakan akan bernada hawkish menyusul serentetan data ekonomi AS yang lebih kuat.
“Hal ini akan bisa menekan rupiah. Namun apabila the Fed bernada dovish, rupiah mungkin akan menguat,” ujar dia.
Baca Juga: Simak Proyeksi Pergerakan Rupiah Untuk Perdagangan Kamis (1/2)
Namun, Lukman menilai bahwa penguatan tersebut akan terbatas, mengingat investor masih mengkhawatirkan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 yang selama ini menekan rupiah.
“Investor juga akan mengantisipasi data manufaktur PMI dan data inflasi Indonesia yang akan dirilis,” kata dia.
Untuk itu, Lukman memproyeksikan rupiah pada perdagangan Kamis (1/2) akan bergerak di rentang Rp 15.750 per dolar AS-Rp 15.900 per dolar AS.
Baca Juga: Pergerakan Rupiah pada Kamis (1/2) Bergantung dari Sikap The Fed
Sementara itu, Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, melemahnya rupiah perdagangan kemarin disebabkan oleh data manufaktur Tiongkok yang terkoreksi, yakni di bawah 50%.
“Harus diingat, perdagangan Indonesia dengan Tiongkok paling bedar sehingga pada saat Tiongkok mengalami permasalahan ekonomi, maka akan berdampak terhadap ekonomi Indonesia. Di situlah rupiah melemah, walaupun Indeks Gabungan Saham (IHSG) ditutup menguat,” jelas Ibrahim.
Dana Moneter Internasional (IMF) kembali mempertahankan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk periode 2023 dan 2024, yakni tetap di angka 5%. Angka tersebut sudah sesuai dengan ekspektasi pemerintah hingga para ekonom.
Ibrahim memproyeksikan rupiah pada perdagangan Kamis (1/2) akan fluktuatif, namun ditutup melemah di rentang Rp. 15.760 - Rp. 15.840 per dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News