kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.932.000   3.000   0,16%
  • USD/IDR 16.324   50,00   0,31%
  • IDX 7.906   -21,15   -0,27%
  • KOMPAS100 1.110   -3,68   -0,33%
  • LQ45 818   -11,31   -1,36%
  • ISSI 266   0,54   0,20%
  • IDX30 424   -4,89   -1,14%
  • IDXHIDIV20 492   -5,66   -1,14%
  • IDX80 123   -1,56   -1,25%
  • IDXV30 132   -0,72   -0,54%
  • IDXQ30 137   -1,77   -1,27%

Rupiah Jisdor Melemah 0,14% ke Rp. 277 per Dolar AS pada Selasa (26/8)


Selasa, 26 Agustus 2025 / 15:45 WIB
Rupiah Jisdor Melemah 0,14% ke Rp. 277 per Dolar AS pada Selasa (26/8)
ILUSTRASI. Petugas teller memperlihatkan mata uang rupiah pecahan Rp 100 ribu di salah satu bank di Tangerang Sealtan, Rabu (18/11)./pho KONTAN/Carolus Agus waluyo/18/11/2020.


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) ada di level Rp 16.277 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Selasa (26/8/2025), melemah 0,14% dari Senin (25/8) di Rp 16.255 per dolar AS.

Pergerakan rupiah di Jisdor BI sejalan dengan rupiah spot. Di pasar spot, rupiah ditutup pada level Rp16.299 per dolar AS di akhir perdagangan, melemah 0,25% dari sesi sebelumnya di Rp 16.351 per dolar AS.

Baca Juga: Rupiah Spot Ditutup Melemah 0,25% ke Rp16.299 per Dolar AS pada Selasa (26/8)

Sejumlah mata uang Asia ikut terkoreksi. Peso Filipina dan won Korea Selatan memimpin pelemahan dengan turun 0,5% terhadap dolar AS.

Sementara ringgit Malaysia, rupee India, dan rupiah kompak terkoreksi lebih dari 0,2%.

Pasar keuangan global diguncang oleh keputusan Presiden AS Donald Trump yang secara mendadak memecat pejabat The Fed, Lisa Cook, dengan alasan dugaan penyimpangan hipotek.

Langkah tak lazim tersebut memicu kekhawatiran investor mengenai independensi bank sentral AS.

Akibatnya, indeks dolar AS sempat turun 0,2% setelah sehari sebelumnya melonjak 0,7%.

Baca Juga: Rupiah Dibuka Melemah ke Rp 16.264 Per Dolar AS di Hari Ini (26/8), Asia Bervariasi

Menurut Christopher Wong, analis valas OCBC, pelemahan dolar mencerminkan meningkatnya keresahan pasar bahwa perombakan di tubuh The Fed bisa membuka jalan bagi kebijakan moneter yang lebih dovish.

“Namun, dalam beberapa pekan ke depan, jika kekhawatiran perlambatan ekonomi terbukti berlebihan dan pasar mendapat kejelasan mengenai panduan pemangkasan suku bunga The Fed, dolar AS bisa kembali melemah. Kondisi ini memberi peluang bagi mata uang Asia, seperti won dan ringgit, untuk menguat,” jelasnya.

Hari ini, investor menanti rilis data Consumer Confidence Conference Board dan pesanan barang tahan lama (durable goods orders) Juli di AS.

Sementara itu, data inflasi utama pilihan The Fed, yakni indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE), baru akan dirilis pada Jumat mendatang.

Dari sisi regional, pekan ini Bank of Korea dan Bangko Sentral ng Pilipinas dijadwalkan mengumumkan keputusan suku bunga.

Konsensus ekonom memperkirakan Korea Selatan masih akan menahan suku bunga acuannya, sementara Filipina diproyeksi memangkas bunga 25 basis poin.

Baca Juga: Dolar AS Terkoreksi, Investor Panik: Trump Coret Lisa Cook dari The Fed

Sebelumnya, sejumlah bank sentral Asia telah melonggarkan kebijakan moneternya. Bank Indonesia mengejutkan pasar pekan lalu dengan memangkas suku bunga acuan sebesar 25 bps dan memberi sinyal potensi pemangkasan lebih lanjut.

Bank of Thailand juga telah menurunkan suku bunga 25 bps, sedangkan Reserve Bank of India memilih menahan bunga setelah lebih dulu memangkas 50 bps pada Juni lalu.

Selanjutnya: Amartha Bentuk Dompet Digital, Resmi Menjadi Amartha Financial Group

Menarik Dibaca: Promo Sociolla Payday Rewards 25-31 Agustus 2025, Hair Dryer-Serum Diskon hingga 60%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004

[X]
×