Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah menunjukkan pergerakan yang berbeda di dua acuan perdagangan pada Kamis (21/8/2025).
Berdasarkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, rupiah ditetapkan di level Rp 16.283 per dolar Amerika Serikat (AS).
Posisi ini menguat tipis 0,05% dibandingkan sehari sebelumnya, Rp 16.291 per dolar AS. Penguatan ini sekaligus menghentikan tren pelemahan tiga hari beruntun.
Baca Juga: Rupiah Ditutup Melemah ke Rp 16.288 Kamis (21/8), Tandai Tren Negatif 5 Hari Beruntun
Namun, di pasar spot, rupiah justru ditutup melemah 0,10% ke Rp 16.288 per dolar AS.
Sehari sebelumnya, rupiah di pasar spot masih berada di level Rp 16.272. Pelemahan ini menandai tekanan rupiah selama lima hari berturut-turut.
Tekanan eksternal dari AS
Dari sisi global, pergerakan dolar AS dipengaruhi dinamika politik di Washington. Presiden Donald Trump kembali menekan independensi bank sentral AS The Fed.
Baca Juga: Sri Mulyani Wanti-Wanti Dampak Gejolak Global pada Rupiah dan APBN
Trump mendesak Gubernur The Fed Lisa Cook untuk mundur dengan alasan kepemilikan hipotek di Michigan dan Georgia. Cook menegaskan dirinya tidak akan tunduk pada tekanan politik.
Namun, laporan Wall Street Journal menyebut Trump bahkan mempertimbangkan langkah hukum untuk memecatnya.
“Situasi ini berpotensi menimbulkan pertanyaan mengenai fungsi pengawasan dan regulasi The Fed, meski dampak terhadap kebijakan moneter jangka pendek masih sangat terbatas,” kata Prashant Newnaha, Senior Asia-Pacific Rates Strategist di TD Securities.
Baca Juga: Rupiah Spot Melemah 0,05% ke Rp 16.280 per Dolar AS pada Kamis (21/8/2025) Siang
Dolar AS masih perkasa
Meski ada isu politik tersebut, reaksi pasar global relatif terbatas. Dolar AS sempat melemah tipis, tetapi kembali stabil dalam perdagangan Asia. Indeks dolar AS berada di level 98,301 dan menuju kenaikan 0,4% sepanjang pekan ini.
Sementara itu, mata uang utama dunia cenderung stagnan. Yen Jepang bertahan di 147,36 per dolar AS, euro stabil di US$ 1,1646, sedangkan pound sterling melemah tipis ke US$ 1,3454, mendekati posisi terendah satu pekan usai inflasi Inggris pada Juli menembus level tertinggi dalam 18 bulan.
Selanjutnya: IHSG Tertekan 0,67% ke 7.890, Top Losers LQ45: INKP, BBTN dan BRPT, Kamis (21/8)
Menarik Dibaca: Peringatan Dini BMKG Cuaca Besok (22/8), Provinsi Ini Siaga Waspada Hujan Lebat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News