Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Menjelang sore ini (27/12), posisi mata uang Garuda masih terlihat tertekan. Bahkan rupiah jatuh hingga ke level terlemah dalam lima tahun terakhir.
Mengutip data Bloomberg, pada pukul 15.32 WIB, rupiah melemah 0,5% pada pekan ini menjadi 12.278 per dollar AS. Pada transaksi sebelumnya, rupiah sempat berada di posisi 12.281 per dollar, level terlemah sejak Desember 2008.
Sementara di pasar offshore, nilai tukar rupiah di pasar non deliverable forward (NDF) menguat 0,4% menjadi 12.248 per dollar AS. Artinya, nilai rupiah di pasar NDF lebih perkasa 0,2% dibanding pasar onshore.
Pelemahan rupiah terjadi seiring kecemasan mengenai hengkangnya arus dana asing yang dipicu oleh pengurangan stimulus the Federal Reserve. Kondisi itu menyebabkan posisi rupiah semakin melemah.
"Kecemasan utama masih menyangkut neraca perdagangan. Saat ini, volume transaksi masih sangat rendah. Namun saya memprediksi rupiah akan menguat tahun depan seiring meningkatnya aktivitas," jelas Fahrudin Haris Prastowo, fixed income dealer PT Bank Rakyat Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News