Reporter: Agus Triyono | Editor: Wahyu T.Rahmawati
JAKARTA. Kurs rupiah melemah tipis. Di pasar spot, Selasa (24/12), rupiah ditutup melemah 0,04% ke level 12.201. Namun, di kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah justru menguat 0,25% dibanding hari sebelumnya ke level 12.215.
Reny Eka Putri, analis pasar uang Bank Mandiri mengatakan, rupiah masih mendapatkan tekanan dari peningkatan permintaan dollar Amerika Serikat (AS) menjelang akhir tahun. Selain itu, kekhawatiran pasar terhadap kondisi ekonomi dalam negeri yang saat ini masih lesu juga turut menekan pergerakan rupiah.
Dari sisi global, bayang-bayang dari pengumuman pengurangan stimulus moneter AS masih membebani pergerakan rupiah. Beruntung, pelemahan rupiah tertahan sepinya aktivitas perdagangan menjelang Natal.
Ariston Tjendra, analis Monex Investindo Futures mengatakan, kurs rupiah tengah berkonsolidasi sembari menunggu faktor penggerak pasar lanjutan. Pergerakan ini terjadi setelah dollar AS menguat tajam pasca pengumuman Bank Sentral AS tentang rencana pengurangan stimulus mulai 1 Januari nanti.
Reny memperkirakan, hari ini kemungkinan besar nilai tukar rupiah akan bergerak datar cenderung lemah. Masih tingginya kebutuhan dollar AS di akhir tahun yang dibarengi oleh aktivitas perdagangan menjelang tutup tahun yang cenderung sepi akan membuat kurs rupiah akan melemah tipis di kisaran 11.980-12.280.
Sedangkan, Ariston memperkirakan, rupiah akan melemah tipis di kisaran 12.180-12.250, hari ini. Pelemahan ini selain masih dipicu oleh isu pengurangan stimulus moneter AS ditambah dengan sepinya aktivitas perdagangan pada akhir tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News