Reporter: Uji Agung Santosa | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Kurs rupiah kembali menguat. Menurut kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI), pagi ini rupiah berada pada level 12.910 per dollar AS.
Nilai itu menguat 0,48% atau 62 basis point dibandingkan hari sebelumnya yang ada di level 12.973 per dollar AS. Sementara di pasar spot, data Bloomberg menunjukkan kebalikan. Rupiah menurut Bloomberg melemah 0,08% dari sebelumnya 12.905 per dollar AS menjadi 12.916 per dollar AS.
Rully Arya Wisnubroto, analis pasar uang PT Bank Mandiri Tbk, mengatakan, penguatan rupiah lebih banyak dipengaruhi faktor eksternal. Risalah rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pada Kamis (9/4) menyatakan, masih ada perbedaan pendapat dari pejabat Bank Sentral AS (The Fed) terkait waktu kenaikan suku bunga.
Sebagian pejabat The Fed optimistis, kenaikan suku bunga dapat terlaksana bulan Juni. Sebagian lainnya beranggapan kondisi ekonomi AS belum stabil untuk menaikkan suku bunga. "Perbedaan pandangan pejabat The Fed memberikan sentimen positif bagi mata uang Garuda," ujar Rully.
Rully menduga, rupiah berpeluang menguat lagi. Sebab, klaim pengangguran AS diprediksi naik.
Faisyal, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures, menambahkan, data domestik seperti suksesnya lelang SUN dan aksi beli asing di bursa menjaga rupiah pada jalur penguatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News