kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Rupiah hari ini ditutup ke Rp 14.415 per dolar AS, ini sentimen yang mempengaruhi


Selasa, 02 Juni 2020 / 18:02 WIB
Rupiah hari ini ditutup ke Rp 14.415 per dolar AS, ini sentimen yang mempengaruhi
ILUSTRASI. Rupiah berhasil menguat ke Rp 14.415 per dolar AS


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah berhasil mengakhiri perdagangan hari ini dengan memuaskan. Selasa (2/6), rupiah di pasar spot ditutup di level Rp 14.415 per dolar Amerika Serikat (AS).

Dengan demikian, rupiah berhasil menguat 1,35% dibandingkan penutupan Jumat (29/5) yang berada di level Rp 14.610 per dolar AS.

Kompak, rupiah di kurs tengah Bank Indonesia (BI) juga berhasil mencatatkan kinerja mumpuni. Mata uang Garuda ini berhasil ditutup menguat 1,56% ke level Rp 14.502 per dolar AS.

Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Puteri mengatakan, penguatan rupiah didorong oleh sentimen positif dari dalam negeri. Salah satunya yakni masuknya dana asing melalui pasar obligasi. 

Baca Juga: Perkassa, rupiah hari ini ditutup menguat 1,35% ke Rp 14.415 per dolar AS

Asal tahu saja, total penawaran yang masuk pada lelang Surat Utang Negara (SUN) hari ini mencapai Rp 105 triliun. Ini pertama kalinya hasil lelang SUN kembali mendapat penawaran di atas Rp 100 triliun selama masa pandemi virus corona di Indonesia. 

“Selain dari pasar obligasi, pasar saham yang rebound juga menjadi pendorong penguatan rupiah. Sementara rilis data inflasi pada hari ini hasilnya juga rendah dan cukup terkendali sesuai perkiraan,” tutur Reny kepada Kontan.co.id, Selasa (2/6).

Sementara itu, analis Valbury Asia Futures Lukman Leong menyebut penguatan rupiah datang dengan adanya pulihnya ekonomi dengan berakhirnya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa kota. Sementara dari eksternal, sentimen risk appetite investor tengah beralih ke emerging market.

“Seiring keamanan AS tengah diguncang oleh demo besar-besaran, risk appetite investor terhadap dolar AS turun, sehingga mata uang emerging market lebih dilirik,” tegas Lukman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×