Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah di pasar spot berbalik arah hingga akhir perdagangan Kamis (15/2). Rupiah spot ditutup di level Rp 15.623 per dolar Amerika Serikat (AS).
Ini membuat rupiah spot melemah 0,12% dibanding penutupan Selasa (13/2) di Rp 15.604 per dolar AS. Padahal, di awal perdagangan, rupiah sempat menguat ke level Rp 15.550 per dolar AS.
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, lesunya rupiah dari pelemahan ekspor yang lebih dalam dibandingkan dengan ekspektasi. Apalagi pelemahan ekspor ini diakibatkan penurunan permintaan batubara dari Tiongkok.
"Penurunan ekspor ini kemudian mendorong kekhawatiran terkait dengan pelebaran defisit transaksi berjalan di kuartal I 2024," ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (15/2).
Baca Juga: Pemilu Berpeluang Satu Putaran, Otot Rupiah Berpeluang Menguat
Untuk akhir pekan, Josua memproyeksikan rupiah akan menguat terbatas. Ini didorong adanya potensi kontraksi penjualan ritel di AS yang berpotensi mendorong kenaikan probabilitas pemotongan suku bunga the Fed lebih cepat.
Research & Education Coordinator Valbury Asia Futures Nanang Wahyudin juga menilai rupiah berpotensi menguat. Selain kontraksi penjualan ritel AS, angka klaim pengangguran pun diperkirakan bergerak bertambah.
"Khawatir dari data-data yang dirilis bisa mendorong rupiah menguat," katanya.
Di sisi lain, penguatan rupiah juga didorong dari faktor internal dari hasil quick count. Investor menilai program kerja pemimpin Indonesia selanjutnya masih melanjutkan kepemimpinan sebelumnya.
Baca Juga: Lesu, Rupiah Spot Ditutup Melemah ke Rp 15.623 Per Dolar AS Pada Hari Ini (15/2)
Nanang memproyeksikan rupiah bergerak dalam rentang Rp 15.570 - Rp 15.675 per dolar AS. Lalu Josua memperkirakan rupiah bergerak di kisaran Rp 15.550 - Rp 15.650 per dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News