kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.483.000   -4.000   -0,16%
  • USD/IDR 16.769   33,00   0,20%
  • IDX 8.614   -4,15   -0,05%
  • KOMPAS100 1.186   1,92   0,16%
  • LQ45 855   2,83   0,33%
  • ISSI 307   -0,21   -0,07%
  • IDX30 439   -0,31   -0,07%
  • IDXHIDIV20 511   0,02   0,00%
  • IDX80 133   0,41   0,31%
  • IDXV30 138   0,48   0,35%
  • IDXQ30 140   -0,25   -0,18%

Simak Sentimen yang Mempengaruhi Pergerakan Rupiah untuk Hari Ini (29/1)


Senin, 29 Januari 2024 / 06:46 WIB
Simak Sentimen yang Mempengaruhi Pergerakan Rupiah untuk Hari Ini (29/1)
ILUSTRASI. proyeksi pergerakan rupiah untuk hari ini (29/1)


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tekanan dari eksternal masih membayangi pergerakan rupiah. Dus, mata uang Garuda diprediksi melemah pada perdagangan hari ini (29/1).

Pada Jumat ((26/1), rupiah spot ditutup di level Rp 15.825 per dolar Amerika Serikat (AS). Ini membuat rupiah spot menguat tipis 0,006% dibanding penutupan hari sebelumnya di Rp 15.826 per dolar AS.

Pengamat Komoditas dan Mata Uang Lukman Leong mengatakan, penguatan rupiah didorong intervensi Bank Indonesia (BI) yang menjaga rupiah di bawah Rp 16.000. Padahal secara sentimen, kata Lukman, rupiah masih tertekan faktor eksternal.

Karenanya, ia menilai rupiah berpotensi melemah pada hari ini (29/1). Lukman memaparkan, penguatan dolar AS akhir-akhir ini  menyusul serentetan data ekonomi AS yang lebih kuat. Teranyar, data PDB AS yang lebih baik pada akhir pekan kemarin.

Baca Juga: Begini Prospek Rupiah Usai Tembus ke Level Rp 15.800 Per Dolar AS

"Namun pelemahan akan terbatas, mengingat investor masih akan wait and see menantikan beberapa data ekonomi penting dan pertemuan FOMC," ujarnya kepada Kontan.co.id, Minggu (28/1).

Meski demikian, lanjut Lukman, rupiah masih berpotensi menguat apabila BI kembali mengintervensi. Selain itu, kabar stimulus dari China juga dinilai dapat memberikan dukungan pada rupiah.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi sependapat bahwa rupiah berpotensi tertekan. Inflasi yang stagnan, ditambah dengan meningkatnya tanda-tanda ketahanan perekonomian AS memberikan ruang bagi The Fed mempertahankan suku bunga lebih tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama.

The Fed akan mengadakan pertemuan minggu depan dan diperkirakan akan mempertahankan suku bunganya. "Pasar juga memperkirakan bank sentral akan menahan diri pada pertemuan bulan Maret, membalikkan ekspektasi sebelumnya untuk penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin," paparnya.

Ibrahim memperkirakan rupiah berpotensi melemah di rentang Rp 15.820 - Rp 15.890 per dolar AS. Sementara Lukman memproyeksikan rupiah pada kisaran Rp 15.750 - Rp 15.900 pada hari ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×