kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Rupiah Ditutup Dekati Rp 16.000 Per dolar AS, Jelang Rapat The Fed


Rabu, 01 November 2023 / 18:16 WIB
Rupiah Ditutup Dekati Rp 16.000 Per dolar AS, Jelang Rapat The Fed
Petugas menghitung uang rupiah dan dolar AS di gerai penukaran?valas Ayu Masagung, Jakarta, Senin (30/10/2023). Rupiah Ditutup Dekati Rp 16.000 Per dolar AS, Jelang Rapat The Fed.


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Rupiah ditutup mendekati level Rp 16.000 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Rabu (1/11). Mata uang garuda tertekan jelang pertemuan The Fed untuk membahas suku bunga acuan.

Mengutip Bloomberg, nilai tukar rupiah melemah 0.32% ke level Rp 15.935 per dolar AS di perdagangan hari ini, Rabu (1/11). Rupiah Jisdor Bank Indonesia (BI) turut ditutup melemah sekitar 0,31% ke level Rp 15.946 per dolar AS.

Research & Education Coordinator Valbury Asia Futures Nanang Wahyudin mengatakan, rupiah harus bertengger mendekati area psikologis Rp 16.000 per dolar AS. Pelemahan ini dikarenakan kecemasan terhadap hasil pertemuan Fed meeting malam nanti.

Baca Juga: FOMC Dimulai, Cermati Arah Pergerakan Rupiah Hari Ini (31/10)

“Sikap pengetatan yang masih berlanjut akan menggiring dolar menguat dan imbasnya rupiah melemah,” ucap Nanang saat dihubungi Kontan.co.id,” Rabu (1/11).

Selain itu, Nanang melanjutkan, tekanan datang dari inflasi dalam negeri yang terkerek naik secara tahunan dari 2,28% menjadi 2,56%, meski angka ini lebih rendah dari perkiraan 2,6%. Untuk inflasi bulanan sedikit turun dari 0,19% menjadi 0,17% pada periode Oktober 2023.

“Dengan mempertimbangkan inflasi Oktober yang mengalami akselerasi ini menjadi perhatian Bank Indonesia. Terlebih lagi, kondisi perlambatan sektor manufaktur dari Tiongkok dan tekanan dari penguatan dolar,” tambahnya.

Nanang bilang, data ketenagakerjaan Amerika diperkirakan masih optimistis dan menjadi pijakan bagi The Fed dalam mengambil kebijakan moneter. Sebagaimana diketahui, Fed masih akan mempertahankan suku bunga tinggi dan atau kenaikan suku bunga lanjutan nantinya.

Baca Juga: Bisnis Ritel Lesu, Perlu Adanya Adaptasi Strategi

Namun, BI mengatakan penguatan rupiah masih terkendali. Bank Indonesia terus memonitoring pelemahan rupiah, di mana sewaktu waktu pelemahan yang agresif bisa dilakukan intervensi.

Sementara itu, Nanang mencermati pergerakan rupiah di perdagangan besok akan menunggu hasil data ADP EMPloyment Change dan JOLTs Amerika malam ini. Jika positif maka akan berdampak pada penguatan dolar AS, sehingga bisa menyeret pelemahan bagi rupiah.

“Ditambah sikap hawkish The Fed dalam memberi hasil keputusan rapat regularnya dini hari nanti,” imbuh Nanang.

Baca Juga: Waspada, Harga Pangan Berpotensi Sundut Inflasi Oktober 2023

Nanang memperkirakan nilai tukar Rupiah akan bergerak dalam kisaran Rp 15.900 per dolar AS - Rp 15.960 per dolar AS di perdagangan Kamis (2/11).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×