Reporter: Yuliani Maimuntarsih | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Rupiah berpeluang menguat terbatas, hari ini. Data inflasi dan neraca perdagangan yang membaik dinilai masih akan menyokong rupiah. Apalagi, dollar AS tengah loyo, setelah data tenaga kerja Amerika Serikat meleset dari prediksi.
Memang, sejak pekan lalu, sentimen positif data inflasi memberi tenaga bagi rupiah. Jumat (5/9), di pasar spot, pasangan USD/IDR turun tipis 0,05% menjadi 11.759.
Putu Agus Pransuamitra, Researcher and Analyst Monex Investindo Futures menduga, hari ini, rupiah akan bergerak konsolidasi, dengan kecenderungan menguat.
Kata Putu, data inflasi bulan Agustus direspon positif oleh pelaku pasar. Pasalnya, inflasi berada di level terendah dalam delapan tahun. Sedangkan, pertumbuhan pekerja di AS bulan Agustus hanya 142.000, lebih rendah dari ekspektasi pasar, 226.000 pekerja.
"Data ini menekan dollar AS," jelasnya. Analis pasar uang PT Bank Mandiri Tbk, Rully Arya Wisnubroto menilai, sentimen negatif data tenaga kerja akan membayangi dollar AS. Sementara, kondisi ekonomi Indonesia relatif stabil. Maka, Rully menebak, rupiah bisa menguat terbatas di kisaran Rp 11.685-Rp 11.750. Prediksi Putu, rupiah bergulir antara Rp 11.650-Rp 11.800.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News