Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah kembali melemah di hadapan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan, Kamis (25/6). Rupiah di pasar spot ditutup di level Rp 14.175 per dolar AS, melemah 0,32% dibandingkan penutupan Rabu (24/6) yang ada di level Rp 14.130 per dolar AS.
Rupiah nyatanya juga tak berdaya di kurs tengah Bank Indonesia (BI) setelah ditutup melemah. Pada Kurs Jisdor mata uang Garuda ini turun 0,50% ke Rp 14.321 per dolar AS.
Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf menuturkan pelemahan rupiah kali ini masih diakibatkan oleh kekhawatiran mengenai melonjaknya jumlah infeksi virus corona, yang mendorong investor lari ke aset safe haven.
Baca Juga: Rupiah hari ini ditutup melemah 0,32% ke level Rp 14.175 per dolar AS
Ditambah lagi masih adanya risiko perang dagang, yang kali ini melibatkan Uni Eropa dan AS, setelah AS berencana menaikkan tarif senilai US$ 3,1 miliar atas barang-barang Uni Eropa.
“Kondisi tersebut semakin mengangkat pamor dolar AS sebagai safe haven. Ditambah proyeksi yang suram dari IMF mengenai perekonomian global di tahun ini akan berkontraksi atau minus 4,9%, lebih dalam ketimbang proyeksi yang diberikan pada April lalu sebesar minus 3%,” ujar Alwi kepada Kontan.co.id, Kamis (25/6).
Sementara untuk perdagangan Jumat (26/6), Alwi melihat pergerakan rupiah akan lebih banyak dipengaruhi oleh sentimen risk off dan sentimen risk on. Jika sentimen risk off, yang muncul, maka dollar AS bisa menguat dan menekan rupiah.
“Kabar baiknya adalah sentimen risk on kali ini muncul lagi di pasar, setelah bank sentral Eropa meluncurkan kebijakan fasilitas repo untuk menyediakan likuiditas euro kepada bank-bank sentral di luar wilayah euro. Langkah ini merupakan upaya untuk mendukung ekonomi dan mendanai pasar di tengah pandemi virus corona,” jelas Alwi.
Lebih lanjut, masih dari Eropa, Alwi menyebut data indikator sentimen Jerman, Gfk juga terlihat membaik, naik menjadi -9,6 di Juli dari revisi sebelumnya -18,6. Dengan demikian, Alwi menilai sentimen-sentimen dari eksternal tersebut kemungkinan bisa mengangkat rupiah untuk perdagangan esok.
Baca Juga: Proyeksi pertumbuhan ekonomi global semakin menurun, rupiah ikut melemah
Alwi memproyeksikan rupiah besok akan bergerak pada rentang Rp 14.000 - Rp 14.230 per dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News