kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,47   -12,05   -1.29%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rupiah berpotensi menguat pada perdagangan Selasa (14/7)


Senin, 13 Juli 2020 / 18:49 WIB
Rupiah berpotensi menguat pada perdagangan Selasa (14/7)
ILUSTRASI. Karyawati menunjukkan mata uang rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Minggu (7/6/2020). Rupiah di pasar spot menguat 0,07% di level Rp 14.425 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Senin (13/7).


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah sempat berada di zona merah, rupiah berhasil berbalik arah dan ditutup menguat pada Senin (13/7). Merujuk Bloomberg, rupiah di pasar spot ditutup di level Rp 14.425 per dolar Amerika Serikat (AS).

Artinya rupiah telah menguat tipis 0,07% dibandingkan penutupan sebelumnya yang berada di level Rp 14.435 per dolar AS. Penguatan rupiah juga terjadi kurs tengah Bank Indonesia (BI). Mata uang Garuda ini berhasil menguat 0,10% ke Rp 14.486 per dolar AS.

Analis HFX International Berjangka Ady Phangestu menuturkan, penguatan rupiah sejalan dengan dolar AS yang diperdagangkan lebih rendah dibanding mata uang Asia. Ady menilai peluang penguatan rupiah masih cukup terbuka pada perdagangan Selasa (14/7).

Baca Juga: Ekonom menilai peminat global bond yang diterbitkan pemerintah masih cukup tinggi

“Secara keseluruhan, data ekonomi relatif lebih baik dari ekspektasi yang pada akhirnya dapat membuka kepercayaan investor. Tetapi pada saat yang sama, meningkatnya kasus virus corona yang dapat meningkatkan kemungkinan bagi negara mengambil tindakan lockdown bisa meningkatkan dolar AS seiring investor yang coba menghindari risiko,” ujar Ady kepada Kontan.co.id, Senin (13/7).

Setali tiga uang, Head of Economics Research Pefindo Fikri C Permana juga menyebut rupiah berpotensi menguat cenderung stabil pada esok hari. Dari eksternal, Fikri menilai ekonomi China yang membaik diharapkan akan berimbas pada ekonomi negara-negara mitra dagangnya, termasuk Indonesia.

“Dari dalam negeri, besok ada lelang SUN yang diharapkan akan mendorong aliran modal asing masuk ke dalam negeri. Di samping itu, pandemi yang semakin mengkhawatirkan di AS akan cukup memperburuk laju dolar AS, sehingga bisa dimanfaatkan bagi rupiah, walau di dalam negeri risiko pandemi masih membayangi,” jelas Fikri.

Baca Juga: Rupiah akhirnya ditutup menguat 0,07% ke Rp 14.425 per dolar AS pada hari ini

Fikri menambahkan, dengan adanya konsep burden sharing dan sebelumnya repo dolar AS, seharusnya rupiah tidak akan bervolatilitas besar lagi layaknya pada Februari-Maret lalu. Dengan kondisi tersebut, Fikri menghitung rupiah akan bergerak pada rentang Rp 14.335 per dolar AS-Rp 14.485 per dolar AS. Sedangkan Ady memproyeksikan rupiah akan berada di kisaran Rp 14.300 per dolar AS-Rp 14.000 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×