kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.928.000   18.000   0,94%
  • USD/IDR 16.240   -25,00   -0,15%
  • IDX 7.209   -13,11   -0,18%
  • KOMPAS100 1.051   -4,66   -0,44%
  • LQ45 808   -2,07   -0,26%
  • ISSI 232   -0,52   -0,22%
  • IDX30 419   -2,14   -0,51%
  • IDXHIDIV20 491   -2,46   -0,50%
  • IDX80 118   -0,42   -0,35%
  • IDXV30 120   -1,50   -1,24%
  • IDXQ30 135   -0,32   -0,24%

Rupiah Berpotensi Menguat Terbatas pada Rabu (11/6), Cermati Sentimen Penggeraknya


Rabu, 11 Juni 2025 / 06:00 WIB
Rupiah Berpotensi Menguat Terbatas pada Rabu (11/6), Cermati Sentimen Penggeraknya
ILUSTRASI. Rupiah diprediksi cenderung stabil dengan potensi penguatan terbatas dalam rentang Rp 16.250 – Rp 16.350 per dolar AS pada Rabu (11/6).(KONTAN/Cheppy A. Muchlis)


Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pasca libur panjang, rupiah mampu bertahan dengan penguatan tipis selama perdagangan Selasa (10/6). Namun, pergerakan rupiah ke depannya masih akan cenderung fluktuatif. 

Pada akhir perdagangan Selasa (10/6), Bloomberg mencatat rupiah spot berhasil menguat 0,1% dari perdagangan sebelumnya ke level Rp 16.275 per dolar AS. Sedangkan rupiah di Jisdor BI tercatat menguat sebesar 0,01% ke level Rp 16.277 per dolar AS.

Ekonom Bank Danamon Hosianna Evalita Situmorang menjelaskan, penguatan rupiah yang sangat terbatas ini terjadi seiring minimnya katalis baru usai libur panjang di dalam negeri. Apalagi, pasar juga masih wait and see terhadap negosiasi dagang Amerika Serikat (AS) dan China. 

Baca Juga: Rupiah Ditutup Menguat ke Rp 16.275 Per Dolar AS Hari Ini (10/6), Paling Kuat di Asia

Hosianna turut menyoroti kemampuan rupiah bertahan di antara mata uang Asia lainnya selagi dolar AS menguat. “Ini ditopang oleh risiko pasar yang terjaga dengan CDS di level 79–82 bps,” kata Hosianna kepada Kontan, Selasa (10/6). 

Untuk perdagangan Rabu (11/6), Hosianna bilang pasar masih akan berfokus pada perkembangan lanjutan negosiasi dagang AS-China serta potensi arah kebijakan bank sentral The Fed. 

Terkait arah kebijakan The Fed, Research & Education Coordinator Valbury Asia Futures Nanang Wahyudin bilang pasar juga akan memantau data inflasi konsumen dan produsen AS yang jadwalnya akan rilis Rabu (11/6) dan Kamis (12/6) mendatang. 

“Jika inflasi lebih tinggi dari ekspektasi, dolar kemungkinan menguat dan memberi tekanan pada rupiah nantinya,” jelas Nanang kepada Kontan, Selasa (10/6). 

Baca Juga: Kurs Rupiah Menguat Tipis pada Selasa (10/6) Saat Cadangan Devisa Stabil

Dari sisi internal, Nanang menyoroti soal cadangan devisa dan arus modal masuk. Ia bilang peningkatan inflow asing bakal banyak menekan rupiah dan membatasi penguatannya. Namun secara spesifik, belum ada data ekonomi domestik yang perlu dicermati dalam waktu dekat. Alhasil, pergerakan rupiah akan lebih bergantung pada sentimen global.

Nanang memprediksi, rupiah akan bergerak fluktuatif dalam rentang sempit Rp 16.250–Rp 16.350 per dolar AS pada perdagangan Rabu (11/6). 

Hosianna menilai rupiah akan cenderung stabil dengan potensi penguatan terbatas dalam rentang Rp 16.250 – Rp 16.350 per dolar AS. 

Selanjutnya: Australia Pastikan Tiket Piala Dunia, Oman Paksa Palestina Tersingkir

Menarik Dibaca: 12 Ciri-Ciri Terkena Penyakit Diabetes di Usia Muda yang Paling Umum

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×