Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah diproyeksi kembali melemah pada perdagangan hari ini (11/2). Penyebabnya, data inflasi Amerika Serikat (AS) yang berpeluang mengerek indeks dolar AS.
Mengutip Bloomberg, Kamis (10/2), rupiah spot ditutup menguat 0,11% ke Rp 14.342 per dolar AS. Kompak, kurs JISDOR Bank Indonesia (BI) juga menguat 0,15% menjadi Rp 14.344 per dolar AS.
Senior Economist Samuel Sekuritas Fikri C. Permana mengatakan, rupiah berpotensi berbalik melemah jika data inflasi AS yang rilis kemarin malam lebih tinggi dari proyeksi maupun data sebelumnya.
Hal tersebut akan mengakhiri laju penguatan rupiah yang sudah berlangsung selama dua hari terakhir. Di mana, pada hari ini, rupiah mendapat tenaga dari dana asing yang masuk, baik di pasar saham maupun obligasi.
Baca Juga: Bertenaga, Rupiah Spot Ditutup Menguat ke Rp 14.342 Per Dolar AS Pada Hari Ini (10/2)
Baca Juga: Rupiah Jisdor Juga Menguat ke Rp 14.344 Per Dolar AS Pada Kamis (10/2)
"Jika inflasi AS naik seperti yang diproyeksikan pelaku pasar, indeks dolar AS berpotensi meningkat dan rupiah terdepresiasi," kata Fikri, Kamis (10/2).
Senada, Sutopo Widodo, Komisaris Utama PT HFX Internasional Berjangka mengatakan, laporan inflasi AS akan mempengaruhi pergerakan rupiah besok. Jika inflasi AS lebih tinggi dari perkiraan maka Federal Reserve bakal menaikkan suku bunga di atas perkiraan yang selama ini sudah terbentuk di pasar.
Karena itu, Fikri memproyeksikan rupiah akan bergerak dalam rentang Rp 14.220 per dolar AS-Rp 14.420 per dolar AS pada Jumat (11/2).
Sedangkan Sutopo memprediksi, hari ini nilai tukar rupiah bergerak dalam kisaran Rp 14.310 per dolar AS-Rp 14.360 per dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News