Reporter: Dimas Andi | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah berhasil menguat terhadap dollar Amerika Serikat dalam sepekan terakhir.
Mengutip Bloomberg, Kamis (31/5) pukul 17.00 WIB, nilai tukar rupiah di pasar spot menguat 0,69% di level Rp 13.896 per dollar AS. Sepekan, mata uang Garuda sudah terapresiasi 1,62%.
Kurs tengah rupiah di Bank Indonesia juga menguat 0,57% menjadi Rp 13.951 per dollar AS pada hari ini (31/5). Rupiah juga berhasil menguat 1,51% sepekan terakhir.
Analis Pasar Uang Bank Mandiri, Reny Eka Putri mengatakan, keputusan BI yang menaikkan kembali suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 4,75%, memberi angin segar bagi rupiah. Apalagi, di tengah momentum kenaikan BI 7 Day Repo Rate berlangsung, data-data ekonomi AS yang dirilis seperti ADP non farm payroll dan prelim GDP kurang memuaskan.
“Kalau kenaikan BI rate sebesar 25 bps yang pertama belum terlalu terlihat efeknya,” katanya.
Sepanjang pekan ini, sebenarnya pasar sempat diliputi sentimen negatif berupa konflik geopolitik di Italia. Namun, pengaruh konflik tersebut terhadap rupiah tidak terlalu signifikan.
Justru, rupiah diuntungkan ketika ada kabar bahwa tensi ketegangan politik di Italia mereda. Sebab, para investor kembali yakin untuk berinvestasi pada aset emerging market seperti rupiah.
Pekan depan, peluang rupiah untuk menguat masih cukup terbuka kendati pada Jumat ini, AS akan merilis data non farm payroll dan tingkat pengangguran. Dari dalam negeri, pelaku pasar akan menanti data inflasi bulan Mei yang dirilis awal pekan nanti. “Inflasi Mei kemungkinan masih tetap stabil. Kemungkinan inflasi baru akan meningkat di bulan Juni,” ujar Reny.
Dia memproyeksikan, pekan depan, rupiah akan berada di kisaran Rp 13.885-Rp 13.980 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News