Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hasil notula rapat Federal Reserve (The Fed) memberi sinyal yang semakin hawkish bagi kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS). Alhasil, nilai tukar rupiah berpotensi masih akan melemah pada perdagangan besok (8/4).
Mengutip Bloomberg, Kamis (7/4), rupiah spot ditutup melemah 0,02% ke Rp 14.362 per dolar AS. Sementara, kurs JISDOR Bank Indonesia (BI), rupiah menguat tipis 0,03% ke Rp 14.359 per dolar AS.
Analis Monex Investindo Futures Faisyal mengatakan, notulensi FOMC meeting minutes mengindikasikan The Fed akan lebih agresif menaikkan suku bunga acuannya, yakni sebesar 50 basis poin. Ini membuat rupiah melemah.
Selain itu, rupiah juga mendapat tekanan dari setelah invasi Rusia ke Ukraina yang belum kelar, ditambah adanya sanksi baru dari AS.
Baca Juga: Rupiah Ditutup Melemah Tipis ke Rp 14.362 Per Dolar AS Pada Hari Ini (7/4)
Tak ayal, aset berisiko seperti rupiah juga masih dijauhi pelaku pasar. Sentimen eksternal lainnya yang turut menekan rupiah adalah pandemi Covid-19 yang kembali meluas di China.
Rupiah juga belum memiliki kekuatan untuk menguat karena cadangan devisa Indonesia di Maret 2022 menurun 1,62% secara bulanan menjadi US$ 139,1 miliar.
Senada, Ekonom Sucor Sekuritas Ahmad Mikail memproyeksi, rupiah cenderung melemah hingga terlaksananya Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia dalam merespon sikap hawkish The Fed.
"Volatilitas rupiah masih akan tinggi di tengah inflasi dalam negeri yang juga berpotensi naik dan terkait sikap BI," kata Mikail.
Dia pun memproyeksikan, rupiah bergerak dalam rentang Rp 14.358 per dolar AS-Rp 14.380 per dolar AS pada Jumat (8/4). Sedangkan, Faisyal memproyeksikan, besok rupiah dalam kisaran Rp 14.300 per dolar AS-Rp 14.420 per dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News