Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah diproyeksi masih melemah pada perdagangan hari ini (29/9). Tekanan bagi rupiah datang dari keperkasaan dolar Amerika Serikat (AS).
Sekedar mengingatkan, rupiah spot ditutup melemah 0,94% ke level Rp 15.267 per dolar AS. Ini juga jadi penutupan terburuk rupiah sejak 29 April 2020.
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengungkapkan, keperkasaan dolar AS terhadap sebagian besar mata uang Asia, termasuk rupiah, didorong oleh pernyataan dari dewan ekonomi White House, Brian Deese, terkait kecil kemungkinannya untuk mengulang Plaza Accord di tahun 1980, yang dilakukan untuk menahan penguatan the greenback.
Hal ini mengafirmasi pernyataan Menteri Keuangan AS Janet Yellen yang menyatakan bahwa penguatan dolar AS secara global tidak perlu diintervensi.
Baca Juga: Tembus Rp 15.200 per Dolar AS, Begini Prediksi Rupiah Kamis (29/9)
Pernyataan dari pemerintah AS itu merefleksikan keengganan AS untuk mengintervensi penguatan dolar AS saat ini dan mendorong penguatan the greenback secara global.
"Pernyataan tersebut juga mendorong yield US Treasury melesat lebih dari 4% pada sesi perdagangan Asia, meskipun saat ini kembali berada pada kisaran 3,90%," kata Josua kepada Kontan.co.id, Rabu (28/9).
Sentimen eksternal tersebut diperkirakan berlanjut hingga hari ini. Alhasil, Josua memprediksi rupiah melemah kembali dan berada dalam kisaran Rp 15.250 - Rp 15.375 per dolar AS pada hari ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News