Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah di pasar spot pada Kamis (27/4) ditutup menguat 0,88% ke level Rp 14.707 per dolar Amerika Serikat (AS). Di sisi lain, rupiah kurs Jisdor BI hari ini juga menguat 0,88% ke Rp 14.751 per dolar AS.
Senior Economist KB Valbury Sekuritas Fikri C. Permana mengatakan, penguatan rupiah pada Kamis (27/4) masih didorong oleh capital inflow yang terjadi di bursa kemarin (26/4).
Selain itu, sentimen kekhawatiran di Amerika Serikat akibat krisis perbankan juga mendorong akan keruntuhan bank-bank lain di AS.
Baca Juga: Melaju Kencang, Rupiah Jisdor Menguat ke Rp 14.751 Per Dolar AS Pada Hari Ini (27/4)
“Ini yang membuat market melihat bahwa ada kekhawatiran di developed market, sehingga mereka pindah ke emerging market sekarang,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (27/4).
Fikri melihat, rupiah pada Jumat akan menguat, tetapi dengan catatan dari beberapa data ekonomi domestik dan global.
Dari domestik, data credit default swap (CDS) atau persepsi risiko investasi Indonesia yang diperkirakan akan menurun, karena fundamental Indonesia yang baik.
Kedua, data consumer confidence Uni Eropa (UE). Ketiga, sejumlah data ekonomi AS, seperti Produk Domestik Bruto (PDB) AS kuartal I 2023, Personal Consumption Expenditures (PCE), dan jobless claims.
“Ketiga data AS itu bisa dijadikan tolak ukur oleh The Fed untuk memutuskan apakah mereka harus menaikkan suku bunga atau tidak,” tuturnya.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, pelemahan dolar AS hari ini diakibatkan kekhawatiran risiko penularan krisis perbankan, ekonomi yang melambat, dan kebuntuan plafon utang AS.
Politisi AS saat ini tengah berjuang untuk menyepakati apakah akan menaikkan plafon utang negara sebesar US$ 31,4 triliun.
“Hal itu mendorong penyebaran CDS negara AS meningkat, karena investor melakukan lindung nilai terhadap default,” katanya dalam rilis, Kamis (27/4).
Baca Juga: Terbaik di Asia, Rupiah Ditutup Menguat ke Rp 14.707 Per Dolar AS Pada Hari Ini
Penguatan rupiah pada Jumat (28/4) juga disebabkan oleh kebijakan Bank Sentral Eropa yang diperkirakan akan menaikkan suku bunga minggu depan dan menghambat pergerakan dolar AS.
“Pasar juga masih mengalami euforia seusai penunjukkan bakal calon presiden dari PDIP, sehingga membuat investor yakin program Presiden Joko Widodo bisa diteruskan,” paparnya.
Fikri memprediksi, rupiah akan menguat dan bergerak di kisaran Rp 14.590 – Rp 14.790 per dolar AS pada Jumat (28/4).
Sementara, Ibrahim memproyeksikan, rupiah akan menguat dan bergerak di level Rp 14.670 - Rp 14.740 per dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News