Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Usai libur panjang, rupiah spot ditutup melemah 0,3% ke Rp 16.221 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Rabu (29/1). Mata uang garuda diperkirakan lanjut melemah pada Kamis (30/1).
Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong mengatakan bahwa pelemahan rupiah seiring rebound dolar AS, yang tercermin dari indeks dolar yang kembali naik ke 108. Hal itu disebabkan kembalinya kekhawatiran seputar kebijakan Trump yang mengancam akan memberlakukan tarif universal.
"Dolar AS rebound sangat kuat dari perlemahan di sesi sebelumnya dari kejatuhan saham AI dan teknologi AS," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (28/1).
Baca Juga: Ada Dua Hari Perdagangan di Pekan Pendek, Cek Rekomendasi Saham Berikut Ini
Untuk besok, rupiah diperkirakan lanjut melemah oleh kekhawatiran tersebut. Selain itu, investor juga mengantisipasi pertemuan FOMC yang pertama pada tahun ini.
Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede melanjutkan bahwa pekan ini pergerakan rupiah diperkirakan akan dipengaruhi oleh sinyal dari rapat FOMC.
"Selain itu, Senat AS mengonfirmasi Scott Bessent sebagai Menteri Keuangan berikutnya, yang merupakan bagian dari tim yang mempertimbangkan kenaikan tarif secara bertahap," sebutnya.
Karenanya, Josua memperkirakan rupiah bergerak ada kisaran Rp 16.125 - Rp 16.275 per dolar AS. Adapun Lukman memproyeksikan rupiah dikisaran Rp 16.150 - Rp 16.250 per dolar AS.
Tonton: Aman dan Imbal Hasil Besar, Modal Investasi ORI 027 Hanya Rp 1 Juta
Selanjutnya: Trump Perintahkan Elon Musk Jemput Astronaut yang 'Ditinggalkan' di Luar Angkasa
Menarik Dibaca: Promo Alfamart Long Weekend sampai 2 Februari 2025, Es Krim Beli 2 Lebih Hemat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News