Reporter: Nur Qolbi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah berpotensi melemah pada perdagangan Kamis (22/9). Pelemahan rupiah diperkirakan masih dipengaruhi oleh sentimen eksternal.
Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo mengatakan, semua mata tertuju pada keputusan FOMC Meeting The Fed.
Menurut Sutopo, kenaikan suku bunga acuan bank sentral AS The Fed sebesar 75 basis poin (bps) sepenuhnya diperhitungkan.
Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Putri menambahkan, pelemahan kurs rupiah terhadap dolar AS masih dapat berlanjut seiring dengan kemungkinan The Fed yang masih akan tetap agresif.
Baca Juga: Pergerakan Rupiah Hari Ini (22/9) Efek dari Kenaikan Bunga
Asal tahu saja,sesuai prediksi, The Fed memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 bps.
Seiring dengan ekspektasi inflasi yang meningkat, Bank Indonesia juga diprediksi akan menyesuaikan tingkat suku bunga acuannya. Reny memperkirakan, BI-7DRRR akan dinaikkan sebesar 25 bps pada pengumuman Kamis (22/9) siang.
"Normalisasi kebijakan yang berlanjut akan mempengaruhi volatilitas pasar valas ke depan," ucap Reny.
Reny mengestimasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan bergerak di kisaran Rp 14.925-Rp 15.025 pada Kamis (22/9). Sementara Sutopo memprediksi pergerakan kurs rupiah akan berada di rentang Rp 15.000-Rp 15.050 per dolar AS.
Pada Rabu (21/9), rupiah spot ditutup di level Rp 14.997 per dolar Amerika Serikat (AS), melemah 0,09% dari sehari sebelumnya. Sementara itu, di Jisdor BI, rupiah berada di level Rp 15.011 per dolar AS, melemah 0,24% dari sehari sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News