kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45863,29   1,62   0.19%
  • EMAS1.361.000 -0,51%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rupiah Diprediksi Kembali Menguat, Intip Proyeksi Untuk Senin (20/5)


Minggu, 19 Mei 2024 / 15:09 WIB
Rupiah Diprediksi Kembali Menguat, Intip Proyeksi Untuk Senin (20/5)
ILUSTRASI. Jumat (17/5), nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup melemah 0,20% ke posisi Rp 15.955 per dolar AS.


Reporter: Nadya Zahira | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan Jumat (17/5). Rupiah melemah di tengah penguatan dolar AS.

Mengutip Bloomberg, Jumat (17/5), nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup melemah 0,20% ke posisi Rp 15.955 per dolar AS. Adapun indeks dolar AS menguat 0,16% ke 104,63. Sedangkan di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) melemah 0,21% ke Rp 15.978 per dolar AS.

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menilai, penguatan dolar terjadi setelah beberapa pejabat Federal Reserve (Fed) mengatakan bahwa mereka memerlukan lebih banyak keyakinan jika inflasi akan turun. 

Menurut dia, hal ini membuat para traders mengurangi taruhannya pada penurunan suku bunga di bulan September menurut CME Feedwatch Tools. Namun, dolar diperkirakan akan melemah sekitar 0,7% pada minggu ini, menyusul data indeks harga konsumen yang lebih lemah dari perkiraan untuk bulan April.

"Angka tersebut ditambah dengan data penjualan ritel yang lemah, sehingga meningkatkan harapan bahwa inflasi akan mereda dalam beberapa bulan mendatang," kata Ibrahim dalam riset hariannya, Jumat (17/5). 

Baca Juga: Capital Inflow Masuk Rp 22,06 Triliun di Pekan Ketiga Mei 2024

Semetara dari dalam negeri, Ibrahim bilang, sentimennya datang dari ekspor RI yang terus berada dalam tren melambat dalam beberapa tahun terakhir. Di bulan April 2024 misalnya, ekspor turun sebesar 12,97% secara bulanan ke US$ 19,62 miliar. 

“Perlambatan tersebut disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk penurunan pertumbuhan ekonomi di negara-negara mitra dagang dan penurunan harga komoditas,” kata dia. 

Ibrahim mengatakan, dalam menghadapi tantangan tersebut, pemerintah perlu mencari mitra bisnis baru. Terutama di Asia, khususnya Asia Tenggara dan Timur Tengah. Pasalnya, wilayah ini masih memiliki prospek pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan dengan negara maju seperti Eropa, Amerika Serikat dan China. 

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan rupiah dibuka melemah pada perdagangan Jumat (17/5) akibat data AS yang dirilis pada Kamis (16/5) cenderung mixed. Selain itu, pernyataan dari pejabat the Fed yang cenderung mendukung kebijakan higher-for-longer dari the Fed. 

“Meskipun dibuka melemah, sepanjang hari pada Jumat lalu, pergerakan rupiah mampu memangkas tren pelemahannya hingga mampu ditutup melemah terbatas 0,19% ke level Rp 15.955 per Dollar AS,” kata Josua kepada Kontan.co.id, Sabtu (18/5). 

Baca Juga: Akhir Pekan Melemah, Begini Prediksi Rupiah untuk Sepekan ke Depan

Sedangkan, sepanjang pekan ini, Rupiah mampu bergerak menguat ke bawah level 16.000, pertama kalinya sejak bulan April. Hal ini akibat tren perlambatan dari inflasi konsumen, serta pernyataan dari Jerome Powell. 

Untuk pekan depan, Ibrahim memprediksi bahwa rupiah berpotensj bergerak sideways akibat minggu yang pendek pada minggu depan. Kemudian, data-data AS yang cenderung penting akan rilis pada saat libur panjang di Indonesia, seperti FOMC minutes, US Manufacturing PMI, serta Initial Jobless Claims. 

Joshua pun memperkirakan, rupiah akan bergerak di kisaran Rp15.925 per dolar AS-Rp 16.025 per dolar AS pada perdagangan Senin (20/5). 

Sementara itu, Ibrahim memprediksi rupiah akan ditutup menguat di rentang Rp 15.900 per dolar AS-Rp 15.990 per dolar AS, pada perdagangan Senin (20/5). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Pre-IPO : Explained Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM)

[X]
×