kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rupiah diprediksi akan kembali menguat pada Jumat (7/2) besok


Kamis, 06 Februari 2020 / 18:26 WIB
Rupiah diprediksi akan kembali menguat pada Jumat (7/2) besok
ILUSTRASI. Seorang teller PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menghitung uang pecahan Rp100 ribu di Kantor Pusat BNI, Jakarta, Kamis (19/12/2019). Untuk memenuhi kebutuhan pelayanan nasabah selama Natal 2019 dan Tahun Baru 2020, BNI menyiapkan kas rata-rata Rp16,


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah menguat empat hari berturut-turut, rupiah diprediksi berpotensi menutup pekan ini dengan penguatan. Merujuk Bloomberg, pada perdagangan, Kamis (6/2), rupiah ditutup menguat 0,40% ke level Rp 13.635 per dolar Amerika Serikat (AS).

Pada penutupan Rabu (5/2), mata uang garuda ini berada di level Rp 13.690. Sementara pada kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah juga menguat 0,40% menjadi Rp 13.662 per dolar AS.

Baca Juga: Rupiah menguat 0,40%, analis Monex: Didukung perkembangan vaksin virus corona

Salah satu sentimen penguatan rupiah dalam beberapa hari terakhir adalah perkembangan penemuan vaksin virus corona yang berimbas meredakan kekhawatiran pasar.

Analis Monex Investindo Futures Faisyal memperkirakan sentimen tersebut masih menjadi yang berpotensi mewarnai perdagangan besok. Setiap ada perkembangan terbaru, ia memperkirakan akan menjadi sentimen positif untuk rupiah.

“Selain perkembangan virus corona, pasar juga menanti langkah-langkah AS setelah China memutuskan untuk melaksanakan kesepakatan perjanjian dagang fase pertama,” jelas Faisyal ketika dihubungi Kontan.co.id, Kamis (6/2).

Sementara itu, ekonom Bank BCA David Sumual juga menyebut data terkait klaim pengangguran AS punya pengaruh terhadap pergerakan rupiah.

Baca Juga: Ekonom bank Permata prediksi cadangan devisa Januari 2020 meningkat US$ 3 miliar

Jika data tersebut menunjukkan peningkatan pengangguran di AS, maka akan ada ekspektasi suku bunga akan turun. Jika turun, rupiah yang akan diuntungkan. Namun berlaku juga hal sebaliknya.

“Kalau dari dalam negeri data cadangan devisa bisa jadi sentimen positif. Diperkirakan cadev pada Januari naik sebanyak US$ 23 miliar,” tambah David.

Pada perdagangan besok, David memproyeksikan rupiah akan bergerak pada rentang Rp 13.620 - Rp 13.670 per dolar AS dengan kecenderungan menguat. Sementara Faisyal memprediksi rupiah akan berada pada level Rp 13.550 - Rp 13.750 dengan potensi menguat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×