Reporter: Dina Farisah | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Rupiah ditutup menguat pada perdagangan Rabu (4/2). Di pasar spot, rupiah menguat tipis 0,14% dibandingkan hari sebelumnya menjadi 12.639. Sementara kurs tengah dollar AS di Bank Indonesia (BI) juga menunjukkan penguatan rupiah sebesar 0,26% menjadi 12.609.
Research and Analyst PT Fortis Asia Futures Deddy Yusuf Siregar mengatakan, penguatan rupiah dditopang oleh positifnya data domestik maupun eksternal. Dari domestik, lelang surat utang negara (SUN) pada Selasa (3/2) menunjukkan hasil positif. Total penawaran yang masuk untuk lelang SUN sebesar Rp 40,234 miliar. Dari total penawaran yang masuk tersebut, pemerintah menyerap sebesar Rp 16 triliun.
“Penguatan rupiah juga di dukung faktor eksternal. Data pesanan pabrik AS bulan Desember mengalami penurunan, sehingga melemahkan dollar AS,” ungkap Deddy.
Deddy memprediksi, penguatan rupiah masih berlanjut pada Kamis (5/2). Sebab, Perdana Menteri Yunani sedang melakukan kunjungan ke beberapa negara kreditur Eropa untuk menegosiasikan utang Yunani. Hal ini diharapkan mampu menghindari potensi gagal bayar Yunani. Ini sekaligus meredam kekhawatiran pelaku pasar bahwa Yunani akan meminta penghapusan utang-utangnya. Kondisi ini turut member sentimen positif terhadap rupiah.
Deddy menduga, rupiah akan menguat terbatas pada Kamis (5/2). Dari dalam negeri, penguatan rupiah ini disokong oleh penguatan indeks harga saham gabungan (IHSG) yang diperkirakan menguat. Pelaku pasar juga masih menanti laporan keuangan emiten untuk kinerja sepanjang 2014, sehingga penguatan rupiah bersifat terbatas.
Deddy memprediksi rupiah pada Kamis (5/2) bergerak di kisaran 12.480-12.600.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News