kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Rupiah diperkirakan menguat hari ini


Kamis, 16 April 2015 / 09:41 WIB
Rupiah diperkirakan menguat hari ini
ILUSTRASI. Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari (tengah) bersama anggota KPU Idham Holik (kanan) dan August Mellaz memberikan keterangan pers terkait pendaftaran calon presiden dan wakil presiden di Kantor KPU, Jakarta, Senin (16/10/2023). KPU menjadwalkan pendaftaran pasangan calon presiden dan calon wakil presiden untuk Pemilu 2024 pada 19-25 Oktober 2023. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/hp.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Nilai tukar rupiah diperkirakan masih akan melanjutkan penguatan terhadap dollar AS (USD) setelah kemarin, Rabu (15/4) ditutup menguat di level Rp 12.903 berdasarkan kurs tengah Bloomberg.

Lana Soelistianingsing, Ekonom Samuel Asset Menagement memperkirakan rupiah berpotensi menguat menuju kisaran antara Rp 12.880- Rp12.900 di tengah sentimen pelemahan indeks USD terhadap yen dan euro.

Bersamaan dengan itu, bursa Asia diperkirakan akan terkoreksi hari ini, terindikasi dari indeks futuresnya yang kompak merah.

Isu ekonomi yang akan mempengaruhi pergerakan pasar adalah neraca perdagangan pada Maret yang kembali surplus sebesar US$1,13 miliar. "Ini untuk tiga bulan berturut-turut," kata Lana dalam riset yang diterima KONTAN, Kamis (16/4).

Selama kuartal I 2015 tercatat surplus sebesar US$2,43 miliar. Surplus terutama berasal dari ekspor non migas yang tumbuh 12,5% mom termasuk naiknya ekspor batubara dan CPO, yang didukung dengan naiknya ekspor ke China dan India.

Dari sisi impor non migas, kenaikan tertinggi terjadi pada barang modal, konsumsi, dan bahan baku. Kenaikan ini sebagai indikasi membaiknya ekonomi di Q2-2015.

Sementara dari eksternal yang akan mempengaruhi pasar adalah perlambatan ekonomi China. Kuartal I 2015 ekonomi China tumbuh 7% secara yoy, sementara pada periode yang sama tahun sebelumnya tumbuh 7,4% yoy.

Perlambatan ekonomi ini terlihat dari turunnya kinerja ekspor, produksi di sektor manufaktur, dan penjualan ritel. Lana bilang, kemungkinan Pemerintah dan Bank Sentral akan memberikan tambahan stimulus. Pemerintah China memproyeksi turun pertumbuhan ekonomi dari 7,5% menjadi 7% tahun 2015 ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×