Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Adi Wikanto
JAKARTA. Laju rupiah siap merespon pernyataan pejabat The Fed terkait prospek kenaikan suku bunga. Di tengah minimnya sentimen internal, peluang rupiah kembali melemah masih terbuka.
Di Pasar Spot, Selasa (7/2) kurs rupiah terhadap dollar AS melemah tipis 0,06% ke level Rp 13.329 dibanding sehari sebelumnya. Sementara di kurs tengah Bank Indonesia, rupiah tergerus 0,05% di Rp 13.322 per dollar AS.
Putu Agus Prasuamitra, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures mengatakan, data pertumbuhan ekonomi dalam negeri yang sempat direspon positif pada awal pekan ternyata membebani rupiah hari ini. Angka cadangan devisa bulan Januari yang naik menjadi US$ 116,9 miliar dari bulan sebelumnya US$ 116,4 miliar belum mampu mendukung rupiah.
Putu memperkirakan rupiah berpeluang kembali melemah pada Rabu (8/2). Gubernur The Fed bagian Philadelphia, Patrick T. Harker menyatakan adanya potensi kenaikan suku bunga di bulan Maret. "Pernyataan itu kemungkinan akan membebani rupiah," papar Putu.
Sedangkan dari dalam negeri, rupiah minim sentimen. Pemerintah akan merilis data penjualan ritel tetapi data tersebut biasanya tidak banyak mempengaruhi rupiah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News