Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah diperkirakan lanjut tertekan awal pekan ini. Suku bunga the Fed yang ditahan hingga antisipasi libur panjang menjadi penekannya.
Akhir pekan, rupiah spot melemah 0,1% ke Rp 16.502 per dolar Amerika Serikat (AS). Lalu di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) juga melemah 0,12% ke Rp 16.501 per dolar AS.
Pengamat mata uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan dolar AS pulih seiring ekspketasi pasar bahwa the Fed akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama tahun ini. Bank sentral AS tersebut juga tidak mengisyaratkan niat pemangkasan, menandai meningkatnya ketidakpastian atas ekonomi, tarif Trump, dan lintasan inflasi.
Baca Juga: Nilai Tukar Rupiah Terangkat Kelesuan Dolar AS, Begini Proyeksinya pada Kamis (6/3)
"Fed menaikkan perkiraan inflasi 2025 dan memangkas prospek pertumbuhannya," tulisnya dalam riset, Jumat (21/3).
Dus, rupiah diperkirakan akan lanjut tertekan. Ibrahim memperkirakan rupiah dikisaran Rp 16.490 - Rp.16.550 per dolar AS pada awal pekan ini.
Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede juga berpandangan rupiah berpotensi tertekan. Apalagi, menilik pada kekhawatiran pasar terhadap pertumbuhan ekonomi domestik.
Josua memperkirakan rupiah bergerak di kisaran Rp 16.475 - Rp 16.600 per dolar AS. "Rupiah bergerak cenderung melemah sebagai antisipasi investor terhadap libur panjang, yang dimulai pada Jumat mendatang," tutupnya.
Baca Juga: Nilai Tukar Rupiah Ditutup Menguat Hari Ini (17/2), Simak Sentimennya
Selanjutnya: Pertamina International Shipping Raih Pembiayaan Syariah untuk Pengadaan Kapal Tanker
Menarik Dibaca: Komunitas Kampus Saham Gencar Edukasi Investasi Saham Bertanggungjawab
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News