Reporter: Melysa Anggreni | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Nilai tukar rupiah menunjukkan penguatan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di perdagangan Senin (17/2). Berdasarkan data Bloomnerg, rupiah spot ditutup di level Rp 16.228 per dolar AS, menguat 0,14% dari posisi sebelumnya.
Sementara itu, rupiah Jisdor Bank Indonesia (BI) juga menguat selelah menguat 0,47% ke level Rp 16.208 per dolar AS.
Ekonomi Bank Danamon Hosianna Evalita Situmorang mengatakan, rupiah dibuka dengan gap down di bawah Rp16.190 per dolar AS. Pergerakan spot sempat bergerak bolak-balik di kisaran Rp 16.190 – Rp 16.205 per dolar AS.
“Bank Indonesia menawarkan DNDF (Domestic Non-Deliverable Forward) untuk menekan pasangan mata uang ini lebih rendah. Namun, gagal, karena posisi short besar di pasar.” Ujar Hosianna kepada Kontan.co.id, Senin (17/2).
Baca Juga: Rupiah Ditutup Menguat ke Rp 16.228 Per Dolar AS Pada Hari Ini (17/2)
Hosianna juga menambahkan, di sore hari pasar spot masih bullish dengan nilai tukar naik hingga mencapai Rp16.228 per dollar AS.
Dalam wawancaranya, Pengamat Mata Uang Ariston Tjendra mencermati, saat ini pelaku pasar masih menelaah kebijakan kenaikan tarif impor Trump yang mengindikasi adanya kemungkinan penundaan implementasi kebijakan tersebut. Selain itu, pemerintah AS terlihat tidak mau gegabah menerapkan kebijakan tarif baru.
“Penyusutan penjualan ritel AS memberikan sentimen negatif kepada dolar AS. Sementara itu, capaian data perdagangan Indonesia yang baru dirilis siang ini mengalami surplus yang melebihi ekspektasi pasar. Ini jelas memberikan sentimen positif terhadap rupiah.” Terang Ariston kepada Kontan.co.id, Senin (17/2).
Data penjualan ritel AS terkontraksi 0,5%. Angka ini melampaui perkiraan sebesar minus 0,1%. Di sisi, indeks dolar AS juga terlihat menurun hingga sore ini, dan berada di kisaran angka 106,760.
Pelemahan dolar AS belakangan ini tidak permanen. Artinya, selagi pasar masih khawatir dengan perang dagang dan penerapan kebijakan kenaikan tariff, masih memungkinkan dollar AS sewaktu-waktu kembali dalam tren penguatan.
Ariston melihat, keinginan Trump untuk tetap melakukan penyesuaian tarif impor untuk menyeimbangan neraca perdagangannya dengan negara-negara lain yang memiliki surplus besar dengan AS.
“Jadi kita tetap tidak boleh lengah. Kondisi ini bisa jadi hanya sementara.” Himbau Ariston.
Baca Juga: Aturan Wajib Parkir DHE Resmi Terbit, APBI Tunggu Aturan Turunan
Menurut Hosianna, keputusan suku bunga Bank Indonesia (BI) yang akan diumumkan minggu ini menjadi faktor kunci. Selain itu, sentimen pasar yang saat ini didominasi oleh pembelian dolar oleh BUMN.
Dalam analisisnya, Ariston memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp 16.200 – Rp 16.300 per dolar AS. Sementara itu, Hosianna menyoroti, dalam jangka pendek rupiah bergerak di kisaran Rp16.165 – Rp16.250 per dolar AS.
“Jika terjadi pemotongan suku bunga, diharapkan akan ada sedikit penurunan nilai tukar rupiah dengan kisaran pergerakan antara Rp16.300 - Rp16.350.” Tutur Hosianna.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News