kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Rupiah Diperkirakan Masih Bergerak Melemah Terbatas pada perdagangan Kamis (2/6)


Selasa, 31 Mei 2022 / 16:56 WIB
Rupiah Diperkirakan Masih Bergerak Melemah Terbatas pada perdagangan Kamis (2/6)
ILUSTRASI. Petugas teller menghitung uang./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/28/01/2022.


Reporter: Aris Nurjani | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah diperkirakan masih bergerak melemah terbatas terhadap dollar Amerika Serikat pada perdagangan Kamis (2/6), Pelaku pasar akan merespon tentang kemungkinan The Fed terkait kenaikan suku bunga. 

Pada perdagangan Selasa (31/5), kurs rupiah spot melemah 0,15% ke Rp 14.578 per dolar AS. Sementara, kurs Jisdor Bank Indonesia (BI) melemah 0,32% ke Rp 14.592 per dolar AS. 

Research & Education Coordinator Valbury Asia Futures Nanang Wahyudin mengatakan pada perdagangan Kamis (2/5) aksi bargain hunting dolar akan terjadi pada sesi perdagangan Asia kendati penguatan bersifat sementara.

"Pelaku pasar mulai memberi pandangan bahwa proyeksi suku bunga The Fed yang akan dinaikkan pada pertengahan Juni mendatang sudah diantisipasi terlebih dahulu," ucap Nanang kepada kontan.co.id, Selasa (31/5). 

Baca Juga: Bos BI Meramal Rata-rata Nilai Tukar Rupiah Tahun Ini Kisaran Rp 14.300-Rp 14.700

Nanang menambahkan sekarang lagi meningkatnya permintaan terhadap aset berisiko yang membuat rivalitas dolar menguat dan permintaan pada ekuitas pun tinggi. "Dari dalam negeri, fundamental yang membaik dan capital inflow yang berlanjut dapat menjadi katalis yang positif bagi Rupiah," ucap Nanang. 

Sementara, Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Putri mengatakan, pelaku pasar akan merespons prospek pelemahan ekonomi AS dengan kemungkinan The Fed tidak akan menaikkan suku bunga secara lebih agresif lagi. "Hal ini dilakukan untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang juga masih dibayangi resesi global dan konflik Rusia-Ukraina," ujar Reny

Berdasarkan FOMC meeting Mei 2022, Fed Funds Rate akan dinaikkan sampai 2% pada tahun ini. Dari domestik, Reny mengatakan perkembangan fundamental yang cukup baik dan capital inflow yg berlanjut dapat menjadi katalis yang positif bagi yang menahan pelemahan rupiah lebih dalam.

Baca Juga: Loyo, Rupiah Spot Melemah 0,19% ke Rp 14.585 Per Dolar AS Pada Selasa (31/5) Siang

Nanang menyampaikan pelemahan rupiah kali ini akibat pasar coba wait and see jelang rilisan data Manufacturing PMI dan Inflasi domestik yang dijadwalkan rilis hari Kamis. "Selain itu, kenaikan inflasi diperkirakan akan menjadi pertimbangan investor apakah BI akan melakukan normalisasi suku bunga acuan,"ucap Nanang. 

Nanang memperkirakan Rupiah berada pada perdagangan kKamis (2/6) di rentang Rp 14.520 per dolar AS - Rp 14.630 per dolar AS. Sementara Reny memproyeksikan rupiah akan berada di rentang Rp 14.535 per dolar AS- Rp 14.596 per dolar AS. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×