CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Rupiah Diperkirakan Bergerak Melemah di Awal Pekan


Minggu, 15 Mei 2022 / 16:18 WIB
Rupiah Diperkirakan Bergerak Melemah di Awal Pekan
ILUSTRASI. Nilai tukar rupiah diperkirakan bergerak melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).


Reporter: Aris Nurjani | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah diperkirakan bergerak melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Faktor eksternal masih akan membayangi pergerakan rupiah pada perdagangan Senin (16/5). 

Mengutip Bloomberg, Kurs rupiah pada perdagangan Jumat (13/5) ditutup melemah 0,10% ke di level Rp 14.613 per dolar AS. Kurs referensi Jisdor Bank Indonesia (BI) melemah 0,23% ke Rp 14.619 per dolar AS.

Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo mengatakan, pada perdagangan Senin (16/5) kemungkinan rupiah masih akan melemah, untuk menguji kembali harga tinggi bulan April 2021 di Rp 14.645 per dolar AS.

"Penembusan ke sisi atas Rp 14.645 akan menekan BI kembali sehingga berpikir untuk menaikan suku bunga atau perubahan kebijakan lainnya pada pertemuan 24 Mei," ujar Sutopo kepada Kontan.co.id, Jumat (13/5). 

Baca Juga: Rupiah Melemah ke Rp 14.613 Per Dolar AS, Bunga The Fed Jadi Sentimen Negatif

Efek krisis politik global telah mendorong kenaikan harga barang secara menyeluruh, terutama pada harga energi. Dalam pertemuan 19 April yang lalu, BI masih mempertahankan suku bunga pada 3,5%.

Sementara, Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan pada pekan depan, rupiah masih berpotensi melemah meskipun tidak sedrastis pekan ini. Pelemahan disebabkan oleh sentimen The Fed secara terbatas. 

"Pelemahan rupiah pada masih didorong oleh sentimen hawkish dari Fed yang berlanjut. Sentimen dari Fed berasal dari hasil FOMC," tutur Josua.

Baca Juga: IHSG Ambles, Ini Saham-Saham yang Paling Banyak Dibeli dan Dijual Asing Sepekan

Josua mengatakan, The Fed memberikan sinyal kenaikan suku bunga 50 bps pada dua rapat FOMC berikutnya. Hal ini diperkuat dan sejalan dengan kenaikan inflasi AS. 

Josua memproyeksikan rupiah akan berada di rentang Rp 14.575 per dolar AS-Rp 14.675 per dolar AS pada perdagangan Senin (16/5). Sementara Sutopo memproyeksikan rupiah bergerak pada kisaran Rp 14.550 per dolar AS- Rp 14.650 per dolar AS. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×