kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Rupiah di siang ini masih melemah di level Rp 1.4029 per dolar AS


Selasa, 30 Juli 2019 / 12:05 WIB
Rupiah di siang ini masih melemah di level Rp 1.4029 per dolar AS


Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Rupiah belum juga perkasa terhadap dolar AS pada siang ini. Menurut data Bloomberg, Selasa (30/7) Pukul 11.56 WIB mencatat nilai tukar rupiah di pasar spot melemah 0,06% ke Rp 14.029 per dolar Amerika Serikat (AS).

Pada penutupan kemarin, rupiah di level Rp 14.020 per dolar AS. Rupiah masih bertahan di atas level Rp 14.000 per dolar AS dalam tiga hari perdagangan sejak Jumat lalu. Sedangkan rupiah di JISDOR bertengger Rp 1.4034 per dolar AS atau melemah 0,17% dibandingkan penutupan hari sebelumnya Rp 1.4010 per dolar AS.

Baca Juga: Rupiah menjelang siang masih melemah di level ke Rp 14.029 per dolar AS

Penurunan suku bunga acuan AS pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) tengah pekan nanti hampir pasti terjadi. Sentimen ini pun dapat mempengaruhi arah pergerakan rupiah dalam beberapa waktu ke depan.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede berpendapat, The Federal Reserves sebenarnya belum tentu akan memangkas suku bunga acuan secara agresif hingga 50 bps dalam waktu dekat.

“Pekan lalu sejumlah pejabat The Fed juga sudah berkomentar bahwa pemangkasan suku bunga hingga 50 bps sulit terjadi jika merujuk pada kondisi ekonomi AS terkini,” terang dia kemarin.

Baca Juga: Rupiah terus melemah di level Rp 14.030 per dolar AS

Terlepas dari itu, rupiah akan tetap merasakan efek dari penurunan suku bunga acuan AS. Belum cukup, perkembangan negosiasi dagang antara AS dan China juga akan mempengaruhi rupiah dalam beberapa waktu ke depan.

Beberapa waktu lalu, Presiden AS Donald Trump sempat menyatakan akan menunda kenaikan tarif impor terhadap produk China. “Namun, ini baru sebatas komentar dan pasar masih butuh kepastian, sehingga kondisi sekarang masih wait and see,” kata Josua.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×