Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Laporan studi HSBC Affluent Investor Snapshot 2025 memaparkan bahwa adanya kenaikan kepemilikan emas sebagai alat investasi. Seperti diketahui, emas merupakan aset safe haven.
Head of Networks Sales and Distribution HSBC Indonesia Sumirat Gandapraja mengatakan, kini masyarakat telah mengurangi porsi simpanan cash mereka dan mayoritas dari mereka memindahkannya ke produk investasi emas.
“Tetapi melihat di sini ada kecenderungan bahwa Indonesia akhirnya mengurangi porsi cash, dan pindahnya mostly ke emas,” ungkap Sumirat dalam acara Media Briefing: Survei HSBC Affluent Investor Snapshot 2025, Senin (15/9/2025).
Dicatat pula dalam riset ada tiga produk keuangan teratas yang saat ini dimiliki oleh investor affluent Indonesia secara umum, mulai dari emas fisik sebesar 44%, deposito berjangka dengan porsi 33%, dan investasi terkelola 31%.
Baca Juga: Kemenkeu Siap Luncurkan Dua Instrumen SBS Syariah Agustus Ini, Begini Prospeknya
Selain itu, dijelaskan pula dalam riset ada minat yang kuat pada asuransi terkait investasi (unit link) sebesar 47% dan juga solusi keuangan terkelola sebesar 43%.
“Minat terhadap produk-produk baru dan lebih kompleks seperti emas digital, multi-asset solutions, dan private market funds secara signifikan lebih tinggi di kalangan Gen Z dan Milenial, yang menunjukkan selera risiko dan adopsi inovasi yang lebih besar,” jelas International Wealth and Personal Banking Director HSBC Indonesia Lanny Hendra pada kesempatan yang sama.
Selanjutnya: NHM Sukses Laksanakan Audit Surveillance ISO 14001:2015 dan ISO 45001:2018
Menarik Dibaca: 4 Makanan yang Meningkatkan Hormon Kortisol atau Hormon Stres, Kurangi!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News