Reporter: Namira Daufina | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Nilai tukar rupiah berpotensi melemah terhadap dollar AS di awal pekan nanti. Sajian data ketenagakerjaan Paman Sam yang memuaskan pasar dinilai berpotensi besar mendongkrak pamor dollar, sehingga bakal menyeret rupiah.
Di pasar spot, Jumat (5/5), kurs rupiah tergelincir 0,02% dari hari sebelumnya ke level Rp 13.330 per dollar AS.
Wahyu Tribowo Laksono, Analis PT Central Capital Futures mengatakan, beban terbesar rupiah masih datang dari sisi eksternal. Terutama setelah data upah tenaga kerja AS tumbuh menjadi 0,3% dari 0,1%. Lalu, angka tenaga kerja bulanan AS April 2017 juga naik dari 79.000 menjadi 211.000, sedangkan tingkat pengangguran bulanan turun dari 4,5% menjadi 4,4%.
"Ketika data AS membaik maka USD menguat signifikan apalagi masih berbalut optimisme kenaikan suku bunga pascaFOMC kemarin," tutur Wahyu.
Sementara, data ekonomi domestik kemarin tidak sepositif harapan pasar, sehingga rupiah agak kehilangan tenaga.
Lanjut Wahyu, hasil hitung cepat pemilu Prancis putaran kedua pada Minggu (7/5) akan ikut mempengaruhi pergerakan. Saat masih tingginya ketidakpastian maka posisi rupiah sebagai salah satu mata uang berisiko akan ikut terpojok.
"Ada peluang rebound terbatas kalau pelemahan cukup tajam, hanya saja kansnya melemah lebih besar," prediksi Wahyu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News