Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie, Hikma Dirgantara, Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Meski saat ini posisi rupiah berada di level wajar, namun, kedua ekonom sepakat ada satu tantangan besar yang bakal dihadapi rupiah ke depannya. Yakni, hengkangnya aliran dana investor asing dari dalam negeri.
"Keluarnya aliran dana investor asing dari dalam negeri yang bisa menjadi sentimen negatif untuk nilai tukar rupiah," jelas Fikri.
David menambahkan, salah satu hal yang harus diperhatikan adalah perbedaan antara suku bunga dolar di perbankan di Indonesia dengan perbankan di luar negeri. Pasalnya, saat ini LPS rate masih berada di 0,25%, sementara bank luar negeri sudah cenderung mengikuti Fed Rate.
Jika terus berlanjut, David menilai bukan tidak mungkin para pemilik dolar AS akan lebih memilih menyimpan uang mereka di bank luar, alih-alih di bank dalam negeri. Jika terus berlanjut, pada akhirnya bisa memengaruhi likuiditas valas di dalam negeri.
Pada akhir tahun nanti, Fikri masih optimistis rupiah bisa kembali ke area Rp 14.800 per dolar AS.
Sedangkan David meyakini rupiah pada akhir tahun akan berada di Rp 15.000 per dolar AS-Rp 15.200 per dolar AS.
Baca Juga: Pelemahan Rupiah ke Area Rp 15.000 Dinilai Wajar
Sementara itu, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyebut masih nyaman dengan posisi inflasi yang menyentuh level tertinggi dalam lima tahun. Kepada Bloomberg, Perry menyebut BI akan berkoordinasi dengan pemerintah untuk menargetkan subsidi dan stabilisasi rupiah agar efek kenaikan harga komoditas global ke dalam negeri lebih tidak semakin melambungkan inflasi.
Pelemahan rupiah hari ini sejalan dengan sejumlah mata uang Asia. Peso melemah 0,81% terhadap dolarAS, won melemah 0,52%, baht melemah 0,14%, ringgit melemah 0,11%, dolar Taiwan melemah 0,07%, dan dolar Hong Kong melemah 0,01%.
3 Langkah Menguatkan Rupiah
Pelemahan rupiah bukan sekali ini terjadi. Pada Juni 1998, rupiah pernah bertekuk lutut terhadap dollar AS ke posisi Rp 16.650. Ini merupakan nilai terendah rupiah sepanjang sejarah Indonesia hingga saat ini.
Namun, seiring membaiknya kondisi perekonomian, rupiah terbukti bisa bangkit lagi.
Nah, ada sejumlah hal yang bisa dilakukan warga negara untuk membantu pemerintah dalam memperkuat nilai tukar rupiah.
Mengutip informasi di laman sikapiuangmu.ojk.go.id, ada tiga langkah mudah yang bisa dilakukan untuk membuat rupiah menguat. Apa saja?