kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rupiah Bertahan di Tengah Gempuran Sikap Hawkish The Fed


Jumat, 22 April 2022 / 19:28 WIB
Rupiah Bertahan di Tengah Gempuran Sikap Hawkish The Fed
ILUSTRASI. Jumat (22/4), kurs rupiah spot ditutup melemah 0,12% ke Rp 14.362 per dolar AS.


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Data ekonomi dan prospek pertumbuhan ekonomi dalam negeri yang positif berhasil membuat pergerakan rupiah kembali menguat dalam sepekan. Walaupun, sentimen eksternal seperti sikap hawkish Federal Reserve (The Fed) masih menghantui.

Mengutip Bloomberg, Jumat (22/4), kurs rupiah spot ditutup melemah 0,12% ke Rp 14.362 per dolar AS. Namun, dalam sepekan rupiah menguat 0,13% dari Rp 14.381 per dolar AS.

Sementara, kurs JISDOR Bank Indonesia tercatat melemah 0,09% ke Rp 14.361 per dolar AS di sore ini. Namun, dalam sepekan rupiah di kurs Jisdor masih melemah 0,08% dari Rp 14.349 per dolar AS.

Baca Juga: Rupiah Jisdor Melemah 0,09% ke Rp 14.361 Per Dolar AS Pada Perdagangan Jumat (22/4)

Analis Monex Investindo Futures Faisyal mengatakan rupiah di awal pekan ini sempat melemah karena tertekan sikap hawkish The Fed yang akan menaikkan suku bunga acuannya. Senior Economist Samuel Sekuritas Fikri C. Permana mengamati indeks dollar AS yang sempat berada di atas 100 mendorong rupiah melemah.

Namun, rupiah berhasil berbalik menguat karena didukung pernyataan optimistis Kementerian Keuangan terhadap pertumbuhan ekonomi di kuartal pertama 2022 sebesar 5,0% year on year. Fikri juga melihat realisasi APBN pada kuartal pertama 2022 yang surplus Rp 10,3 triliun berhasil menjaga pelemahan rupiah tidak terlalu dalam. Demikian, adanya arus dana asing yang masif masuk ke pasar saham juga mendukung posisi rupiah terhadap dolar AS.

Baca Juga: Rupiah Spot Melemah 0,12% ke Rp 14.362 Per Dolar AS Pada Perdagangan Jumat (22/4)

Di pekan depan Faisyal memproyeksikan rupiah akan melemah karena sentimen geopolitik Rusia dan Ukraina masih memanas. Selain itu, rupiah berpotensi melemah karena pelaku pasar mengantisipasi pertemuan The Fed di 3 Mei mendatang. Proyeksinya The Fed akan menaikkan suku bunga acuannya paling tidak 50 basis poin.

Fikri juga memproyeksikan rupiah di pekan depan berpotensi melemah karena jelang pengumuman The Fed di 3 Mei, pelaku pasar akan mengalir ke dolar AS.

Faisyal memproyeksikan rentang rupiah di pekan depan di Rp 14.250 per dollar AS-Rp 14.500 per dollar AS. Sementara, Fikri memproyeksikan rentang rupiah pekan depan di Rp 14.300 per dolar AS-Rp 14.500 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×