Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nasib rupiah pada perdagangan besok, Kamis (27/1) akan ditentukan oleh hasil pertemuan FOMC pada dini hari nanti. Analis Monex Investindo Futures Faisyal menilai rupiah berpotensi kembali melemah.
Menurut dia, Federal Reserve memang belum akan menaikkan suku bunga acuan. Tapi ada kemungkinan The Fed akan memangkas neracanya. Neraca yang dimaksud adalah pembelian obligasi US Treasury yang sudah terlalu membengkak akibat stimulus yang sudah dikeluarkan selama pandemi Covid-19 ini.
“Hal ini akan membuat dolar AS kembali menguat, sehingga rupiah pun berpotensi kembali tertekan. Belum lagi, kasus Covid-19 di dalam negeri semakin melonjak belakangan ini,” kata Faisyal kepada Kontan.co.id, Rabu (16/1).
Baca Juga: Geopolitik di Eropa Timur Memanas, Rupiah Ikut Tertekan
Selain itu, Faisyal juga melihat pasar sedang menjauhi aset berisiko saat ini. Terlebih dengan eskalasi yang meninggi di Eropa Timur yang melibatkan antara Ukraina dan Rusia.
Oleh karena itu, ia memproyeksikan rupiah akan melemah dan diperdagangkan di kisaran Rp 14.275 per dolar AS-Rp 14.380 per dolar AS untuk perdagangan Kamis.
Adapun, rupiah mengakhiri perdagangan hari ini, Rabu (26/1) ditutup di level Rp 14.353 per dolar AS atau terkoreksi tipis 0,02%. Namun, mata uang Garuda ini justru menguat 0,08% ke Rp 14.346 di kurs referensi Jisdor Bank Indonesia (BI)
Baca Juga: IHSG Naik 0,50% ke 6.600 Pada Rabu (26/1), Net Buy Asing Mencapai Rp 100 Miliar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News