Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah di pasar spot tertekan atau turun 0,16% ke Rp 15.295 per dolar Amerika Serikat (AS). Hari ini diperkirakan, rupiah masih berpotensi melanjutkan pelemahannya.
Senior Economist KB Valbury Sekuritas Fikri C. Permana mengatakan, melemahnya rupiah akibat meningkatnya risiko global. "Ini akibat data factory order yang lebih baik dari perkiraan," ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (7/9).
Pada saat yang sama, lanjut Fikri, juga mendorong US Treasury (UST) naik sehingga investor memindahkan dananya ke USD Index pada Selasa (6/9) yang juga turut melemahkan rupiah kemarin.
Baca Juga: Rupiah Berpeluang Lanjut Melemah Pada Kamis (7/9), Cermati Sentimennya
Hari ini, ia memperkirakan rupiah akan dipengaruhi hasil PMI Manufacturing AS. Fikri menyebutkan pasar memperkirakan hasilnya berada di zona ekspansi pada level 51.
Selain itu, dengan ekonomi yang pulih tersebut juga dikhawatirkan akan membuat investor meninggalkan UST sehingga mendorong yield-nya naik.
Di sisi lain, hal tersebut juga berpotensi membuat risk on global meningkat.
Dengan begitu, diperkirakan investor akan mengurangi kepemilikan di aset-aset berisiko atau aset-aset di negara berkembang, seperti rupiah.
Fikri pun memperkirakan rupiah akan bergerak terdepresiasi dengan rentang Rp 15.230 - Rp 15.430 per dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News