Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah di awal pekan berpotensi kembali menguat. Penguatan rupiah ditopang oleh posisi dolar Amerika Serikat (AS) yang tertekan akibat sentimen dari kenaikan data pengangguran.
Mengutip Bloomberg, Jumat (19/9), rupiah menguat 0,21% ke Rp 14.223 per dolar AS. Sementara itu, di kurs tengah Bank Indonesia, rupiah Jisdor sedikit naik ke Rp 14.233 per dolar AS.
Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual menjelaskan, nilai tukar rupiah berpotensi kembali menguat pada Senin (20/9) karena kenaikan kebutuhan impor jelang akhir bulan.
Selain itu, jumlah kasus Covid-19 di dalam negeri yang semakin menurun turut memberi angin segar bagi pergerakan rupiah di awal pekan.
Baca Juga: Gerak Rupiah Sepekan Ini Tertekan Indeks Dollar
Sedangkan, dolar AS malah tertekan karena data pengangguran yang rilis di akhir pekan lalu tercatat naik menjadi 332.000. Jumlah ini, lebih tinggi dari perkiraan analis yang hanya 325.000. Bahkan jumlah pengangguran tersebut juga lebih besar dari data yang dirilis sebelumnya dengan 312.000.
"Pasar melihat pemulihan ekonomi AS tidak secepat perkiraan semula, apalagi kasus Covid-19 di AS juga sedang meningkat," kata David, Jumat (19/9).
Karena itu, David pun memproyeksikan, besok rupiah berada dalam rentang Rp 14.200 per dolar AS-Rp 14.260 per dolar AS.
Selanjutnya: Pasar keuangan dalam negeri cetak rekor, bisnis sekuritas banjir rejeki
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News