kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Rupiah berpeluang menguat di pekan depan


Kamis, 30 November 2017 / 19:54 WIB
Rupiah berpeluang menguat di pekan depan


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah melemah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis (30/11) lantaran sepinya sentimen di pasar domestik.

Di pasar spot Kamis (30/11), rupiah terkoreksi 0,19% ke level Rp 13.526 per dollar AS. Sementara, pada kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah menguat tipis 0,007% ke level Rp 13.514 per dollar AS dari Rp 13.515 per dollar AS.

Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Putri mengatakan, pergerakan rupiah hari ini cenderung melemah meski pelemahannya tidak signifikan. Menurutnya, pergerakan rupiah hari ini banyak terpengaruh sentimen dari Amerika Serikat (AS).

Terakhir, sentimen yang berkembang adalah petinggi The Fed yang berpidato akan menaikkan suku bunga hingga tahun depan.  Sentimen yang juga membuat rupiah melemah adalah mengenai pernyataan pejabat The Fed mengenai arah kebijakan moneter dan tak ketinggalan sentimen mengenai reformasi pajak AS.

Selain itu, dari geopolitik juga mempengaruhi pergerakan pasar hari ini, seperti konflik yang masih terjadi di Korea Utara.

Sementara, dari sisi domestik Reny melihat dalam minggu terakhir ini belum ada sentimen maupun data terbaru. "Jadi hari ini rupiah cenderung bergerak terbatas, apalagi besok kita libur," kata Reny.

Reny mengamati pergerakan rupiah selama sepekan masih cenderung sideways akibat minimnya data pendorong rupiah dari domestik. Di minggu terakhir data reguler sudah tidak keluar.

Berbeda dengan awal bulan dengan mulai munculnya data inflasi dan cadangan devisa. Sehingga, di akhir bulan, pasar akan lebih banyak memperhatikan data dari eksternal.

Menurut Reny sepekan depan rupiah berpotensi menguat. Penyebabnya ada data inflasi Indonesia yang ia prediksi inflasi masih akan terkendali. "Hal ini diharapkan bisa membuat rupiah mengalami penguatan," kata Reny.

Reny memproyeksikan pada Senin (4/12) rupiah akan diawali dengan penguatan jelang menunggu data inflasi. Reny memproyeksikan rupiah Senin depan akan bergerak di rentang 13.495-13.540 per dollar AS. Semenatra sepekan depan, Reny memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran 13.475- 13.565 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×