Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebatas penguatan teknikal, pergerakan nilai tukar rupiah pada perdagangan Selasa (16/6) diprediksi bakal bergerak melemah tipis. Adapun sentimen yang mendominasi pergerakan besok diprediksi berasal dari eksternal.
Mengutip Bloomberg, pada perdagangan Senin (15/6) kurs rupiah ditutup menguat 0,13% ke level Rp 14.115 per dolar Amerika Serikat (AS) dari penutupan sebelumnya. Sedangkan pada kurs tengah Bank Indonesia (BI) atau Jisdor, kurs rupiah justru menguat 0,2% atau 29 poin menjadi Rp 14.228 per dolar AS.
Ekonom Bank Central Asia (BCA) memperkirakan nilai tukar rupiah bakal berbalik melemah pada Selasa (16/6). Apalagi, penguatan yang terjadi hari ini (15/6) dinilai hanya karena faktor teknikal, setelah sebelumnya rupiah sudah menguat di kisaran Rp 13.800 per dolar AS.
"Kecenderungannya secara teknikal sudah melemah, dan dalam beberapa hari ini masih ada yang ditunggu pasar, sehingga ekspektasi pasar pun diturunkan," ujar David kepada Kontan.co.id, Senin (15/6).
Baca Juga: IHSG berpeluang menguat pada Selasa (16/6), tetap waspada perkembangan situasi
Salah satunya, pasar tengah menunggu hasil rapat Bank Indonesia (BI) terkait penentuan suku bunga acuan yang diprediksi bakal turun kali ini. Hal tersebut berkaca dari kondisi rupiah yang cenderung stabil dan inflasi rendah di Mei 2020.
Di sisi lain, IHSG mulai terkoreksi dari titik tertingginya dan kembali ke kisaran 4.800. Ditambah lagi data perdagangan baru menunjukkan bahwa aktivitas impor Indonesia turun dalam.
David mengindikasikan bahwa ekonomi dalam beberapa bulan ke depan akan cukup berat. "Besok rupiah akan melemah tipis, disertai sentimen bursa Dow Jones yang diprediksi turun cukup besar. Pergerakannya akan di kisaran Rp 14.100 per dolar AS hingga Rp 14.250 per dolar AS," kata David.
Baca Juga: Kepala BPS: New normal bisa meningkatkan kegiatan ekonomi, termasuk impor
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News