Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kombinasi sentimen internal dan eksternal diproyeksi masih akan mempengaruhi pergerakan rupiah pada Selasa (22/6).
Analis Monex Investindo Futures Faisyal mengatakan, peluang rupiah untuk melanjutkan tren negatif terbuka lebar. Tak hanya dari sentimen dalam negeri, tapi juga eksternal turut menekan pergerakan rupiah hari ini.
Dari dalam negeri, kekhawatiran soal lonjakan kasus harian Covid-19 dan kejelasan pengetatan pembatasan sosial masih tetap akan membayangi rupiah. Hal tersebut membuat investor cenderung wait and see untuk masuk ke pasar dalam negeri.
Sedangkan dari sisi eksternal, pasar masih menantikan pidato dari John Williams, Gubernur Federal Reserve New York. Pada pidato sebelumnya, John sempat memberikan pernyataan yang cenderung hawkish terkait kebijakan The Fed selanjutnya.
Baca Juga: Tak berdaya, rupiah ditutup melemah ke Rp 14.428 per dolar AS pada hari ini (21/6)
“Jika nanti pidatonya kembali bernada hawkish, tekanan bagi rupiah akan semakin kuat,” kata Faisyal, kemarin (21/6).
Pada perdagangan hari ini, Faisyal pun memperkirakan rupiah akan diperdagangkan pada kisaran Rp 14.370 - Rp 14.500 per dolar Amerika Serikat (AS).
Sekedar mengingatkan, rupiah mengawali perdagangan pekan ini dengan kinerja yang kurang memuaskan. Di pasar spot, rupiah ditutup melemah 0,37% ke level Rp 14.428 per dolar AS.
Di sisi lain, pada kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah juga bernasib sama. Mata uang Garuda ini tercatat terkoreksi 0,35% ke Rp 14.453 per dolar AS.
Selanjutnya: Jaya Real Property (JRPT) incar marketing sales naik 10% di tahun ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
