Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah mengawali pekan ini dengan penguatan. Mengutip Bloomberg, Senin (2/3), rupiah di pasar spot ditutup menguat ke level Rp 14.265 per dolar Amerika Serikat.
Posisi ini naik 0,37% dibandingkan dengan penutupan Jumat (28/2) yang ada di Rp 14.318 per dolar AS. Walau berhasil menguat, tetap Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim bilang, untuk Selasa (3/3), rupiah berpeluang kembali melemah.
"Berdagangan besok, rupiah akan tertekan ke rentang Rp 14.210-Rp 14.320 per dolar AS," kata Ibrahim, Selasa (2/3).
Baca Juga: Rupiah di kurs tengah BI hari ini melemah ke Rp 14.413 per dolar AS
Mengingat, penguatan hari ini terjadi setelah Bank Indonesia melakukan intervensi di pasar valas dan obligasi di perdagangan DNDF. "BI dengan sigap dan melakukan penjagaan ketat dan ekstra waspada terhadap mata uang Garuda," tambah dia.
Tetapi sentimen negatif masih menaungi rupiah setelah adanya dua pasien positif corona di Indonesia. Jika pemerintah tidak bisa memberikan keyakinan terhadap pelaku pasar khususnya investor asing, ketahanan ekonomi Indonesia bisa retak.
Di sisi lain, pergerakan rupiah sejalan dengan mata uang di kawasan Asia yang juga perkasa.
Won Korea menjadi mata uang dengan penguatan terbesar, setelah naik 1,77% pada hari ini. Disusul, dolar Taiwan yang menguat 0,64%.
Kemudian ada peso Filipina dan yuan China yang masing-masing naik 0,51% dan 0,44%. Selanjutnya, baht Thailand yang menguat 0,43%.
Baca Juga: Wabah corona tekan indeks, ini langkah antisipasi BEI atasi penurunan IHSG
Sementara itu, ringgit Malaysia dan dolar Singapura sama-sama menguat 0,30%. Dan terakhir dolar Hong Kong yang juga berada di zona hijau setelah naik 0,19%.
Di sisi lain, rupee India menjadi mata uang dengan penurunan paling dalam setelah terkoreksi 0,13%. Posisi rupee ditemani oleh yen Jepang yang turun tipis 0,06%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News