Reporter: Disa Ayulia Agatha | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan sideways pada rupiah kembali memberikan tenaga pada perdagangannya Rabu (25/10). Rupiah menguat tipis 0,06% di pasar spot dan berada di level Rp 15.188 per dollar Amerika Serikat (AS). Sedangkan, rupiah justru terkoreksi 0,11% menjadi Rp 15.210 per dollar AS dalam data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR).
Pada awal pembukaannya, laju mata uang Garuda ini sempat terhambat akibat penguatan dollar terhadap berbagai mata uang dunia.
“Misalnya euro yang terpengaruh oleh data ekonominya, juga tertekan oleh budget Italia. Lalu poundsterling yang masih bergantung pada persoalan Brexit,” ujar Ekonom Bank Permata Joshua Pardede.
Jelang penutupan, kinerja dollar kembali menurun dibandingkan dengan Yen akibat pasar saham yang terkoreksi secara signifikan.
Drop di pasar saham AS ini membuat permintaan safe haven currency Yen semakin meningkat. Ditambah, yield US treasury juga kembali turun sehingga semakin menguntungkan Yen. Tidak hanya itu, euro juga cenderung kembali menguat di sesi pembukaan Eropa. “Fokus dari global kini masih pada masalah geopolitik serta menunggu jelang rapat Dewan Gubernur Bank Sentral Eropa (ECB Meeting),” ujarnya lagi.
Analis Monex Investindo Futures, Putu Agus Pransuamitra mengatakan penguatan rupiah kali ini tidak terlalu besar karena rupiah pekan ini
bergerak dalam rentang sempit dan cenderung sideways atau turun naik berulang kali.
“Masih belum ada momentum besar baru yang dapat menggerakkan pasar baik dari dalam maupun luar negeri. Fokus pasar kini masih terletak pada stabilitas bursa saham global,” jelas Putu.
Sejak pekan lalu ada aksi jual di bursa saham, sehingga menguntungkan dollar yang masih dianggap safe haven bila dibandingkan mata uang emerging market.
Menurut Putu, pergerakan rupiah tetap sama dalam rentang sempit dan sideways terutama efek dari rilis data Gross Domestic Product (GDP) AS pekan ini. Ia memproyeksikan rupiah di level Rp 15.160-Rp 15.225 per dollar AS.
Sedangkan Joshua, memperkirakan rupiah di kisaran Rp 15.150-Rp 15.250 per dollar AS. “Pasar masih menunggu arah bank sentral Eropa tahun depan lewat ECB serta data-data penting AS,” tutup Joshua.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News