kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Rupiah Anjlok, Dana Asing di Pasar SBN Terus Berkurang


Minggu, 23 Oktober 2022 / 18:41 WIB
Rupiah Anjlok, Dana Asing di Pasar SBN Terus Berkurang
Pekerja menunjukkan uang dolar AS dan rupiah di salah satu gerai penukaran mata uang di Jakarta, Rabu (5/1/2022). Rupiah Anjlok, Dana Asing di Pasar SBN Terus Berkurang.


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Noverius Laoli

Dihubungi terpisah, Fixed Income Portfolio Manager Sucorinvest Asset Management Gama Yuki menjelaskan bahwa tren keluarnya dana asing di pasar SBN lebih dikarenakan rupiah yang masih bergerak melemah.

Dia mengamini bahwa pengaruh volatilitas nilai tukar rupiah menjadi pertimbangan investor asing untuk bertahan ataupun masuk ke SBN. Nah, jika kondisi nilai tukar rupiah ke depannya sudah lebih membaik, seharusnya investor asing akan mulai kembali masuk ke market bonds Indonesia.

"Perlu diingat bahwa yang disukai oleh bonds investor adalah kestabilan selain dari sisi yield yang ditawarkan," ujar Gama kepada Kontan.co.id, Minggu (23/10).

Baca Juga: Rupiah Terus Melemah, Beban Bunga Utang Bakal Bertambah

Untuk saat ini, Gama menilai, yield bonds Indonesia sendiri sudah memiliki yield yang menarik terutama tenor pendek yaitu tenor di bawah jangka waktu 10 tahun. Hal ini seiring pernyataan Gubernur BI dalam Rapat Dewan Gubernur pekan lalu. 

"Namun, jika nilai tukar masih belum terlalu stabil maka investor asing masih akan berpikir dua kali untuk masuk ke market bonds Indonesia," pungkas Gama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×