kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Rupiah Akan Lanjut Menguat Hingga ke Rp 16.185, Cek Proyeksinya untuk Senin (15/7)


Senin, 15 Juli 2024 / 01:00 WIB
Rupiah Akan Lanjut Menguat Hingga ke Rp 16.185, Cek Proyeksinya untuk Senin (15/7)
ILUSTRASI. Nilai tukar rupiah diperkirakan akan lanjut menguat pada perdagangan Senin (15/7). (KONTAN/Cheppy A. Muchlis)


Reporter: Nadya Zahira | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah diperkirakan akan lanjut menguat pada perdagangan Senin (15/7). Mengutip Bloomberg, rupiah di pasar spot menguat 0,36% ke level Rp 16.137 per dolar AS pada Jumat (12/7). 

Sedangkan di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah juga menguat 0,28% ke Rp 16.154 per dolar AS pada Jumat (12/7).

Analis Pasar Mata Uang, Lukman Leong, mengatakan rupiah diperkirakan akan kembali menguat terhadap dolar AS pada Senin (15/7) karena imbal hasil obligasi AS turun setelah data inflasi yang lebih rendah menjadi 3% pada bulan Juni 2024, lebih rendah dari yang diharapkan. 

Penurunan ini signifikan dari angka 3,3% pada bulan Mei dan merupakan faktor penting dalam pengambilan keputusan The Fed terkait pemotongan suku bunga tahun ini.

“Selain itu, investor tengah menantikan data pertumbuhan ekonomi China pada Senin pagi mendatang,” kata Lukman kepada Kontan.co.id, Minggu (14/7).

Baca Juga: Dolar AS Merosot, Mata Uang Ini Bisa Dilirik

Selaras dengan hal ini, Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede juga mengatakan bahwa dolar AS masih tertekan didorong oleh faktor rilis data inflasi AS yang lebih rendah dari perkiraan, serta respons intervensi pemerintah Jepang terhadap mata uang Yen.

Josua mencermati bahwa investor terus mempertahankan ekspektasi mereka mengenai dua kali penurunan suku bunga kebijakan pada tahun 2024. 

“Selain rilis data inflasi AS, Yen Jepang juga menguat terhadap dolar AS pasca laporan mengenai intervensi pemerintah Jepang terhadap Yen,” kata Josua kepada Kontan.co.id, Jumat (15/7).

Josua memperkirakan, pada pekan ini pelaku pasar akan mencermati rilis beberapa data ekonomi seperti Produk Domestik Bruto (PDB) China kuartal II-2024, neraca perdagangan Indonesia, Keputusan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI), retail sales AS, inflasi Eropa, dan rapat Bank Sentral Eropa (ECB).

"Neraca perdagangan bulan Juni 2024 diperkirakan surplus US$ 4,05 miliar dari bulan sebelumnya yang surplus hanya US$ 2,93 miliar," imbuhnya.

Baca Juga: Mata Uang Asia Ini Berpotensi Rebound Seiring Pemangkasan Suku Bunga The Fed

Selain itu, Josua memprediksi bahwa BI akan mempertahankan tingkat suku bunga acuan BI rate di level 6,25% pada RDG bulan Juli ini.

Dengan faktor-faktor tersebut, Josua memproyeksikan rupiah akan lanjut bergerak menguat ke kisaran Rp 16.030 per dolar AS hingga Rp 16.185 per dolar AS pada perdagangan Senin (15/7). 

Sedangkan Lukman memperkirakan rupiah akan berada di posisi Rp 16.050 hingga Rp 16.150 pada perdagangan Senin (15/7).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×