kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rugi Bersih Tergerus, Fortune Indonesia Memproyeksi Raih Laba Pada 2022


Jumat, 17 Desember 2021 / 14:34 WIB
Rugi Bersih Tergerus, Fortune Indonesia Memproyeksi Raih Laba Pada 2022
ILUSTRASI. Petugas keamanan mengenakan masker berjaga di Bursa Efek Indonesia Jakarta, Kamis (26/3). Rugi Bersih Tergerus, Fortune Indonesia Memproyeksi Raih Laba Pada 2022.


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Fortune Indonesia Tbk (FORU) memproyeksi bisa membukukan keuntungan pada tahun 2022. Hal ini seiring dengan industri periklanan dan hubungan masyarakat (public relation) yang diprediksi lebih cerah pada tahun depan.

Sebagai gambaran, sepanjang sembilan bulan pertama 2021, perusahaan masih membukukan rugi bersih Rp 1,08 miliar. Meskipun begitu, jumlah tersebut sudah berkurang 91,4% dibanding rugi bersih periode sama tahun 2020 yang sebesar Rp 12,55 miliar.

Direktur Keuangan Fortune Indonesia Iwan Lee memprediksi, hingga akhir tahun 2021, kerugian perusahaan masih bisa ditekan lagi sejalan dengan kinerja kuartal IV-2021 yang lebih bagus. Terlebih lagi, secara musiman, industri periklanan biasanya memang membaik pada kuartal terakhir.

Baca Juga: Ini Bank yang Menguntungkan Untuk Jadi Neoliuner

"Dengan pencapaian tahun 2021 serta berbagai improvement yang sudah dilakukan, kami berharap di tahun depan sudah bisa membukukan laba," kata Iwan dalam acara public expose Fortune Indonesia secara virtual, Jumat (17/12).

Untuk meningkatkan kinerja bottom line, perusahaan akan kembali mengkaji beban operasional perusahaan secara komprehensif supaya semakin optimal dan efisien. Biaya gaji menjadi komponen terbesar dalam beban operasional sehingga perusahaan akan mengupayakan efisiensi penggunaan sumber daya manusia.

Direktur Utama Fortune Indonesia Ratna Puspitasari menambahkan, industri periklanan dan public relation diprediksi lebih baik di tahun 2022 setelah sempat terguncang di 2020-2021. Prospek cerah ini terlihat dari berbagai indeks seperti indeks penghasilan, ekspektasi liabilitas, dan ketersediaan pekerjaan yang lebih positif.

Baca Juga: BNI bidik transaksi pembayaran di Garuda Indonesia Travel Fair (GATF) 2021

Untuk menyambut prospek cerah tersebut, Fortune Indonesia akan memberikan solusi-solusi yang memberikan keuntungan bagi perusahaan maupun klien-kliennya. Caranya adalah dengan terus mengikuti serta beradaptasi perkembangan teknologi dan perubahan perilaku konsumen.

"Kami bukan hanya konsultan periklanan dan public relation, tetapi kami akan menjadi solution company yang memberikan berbagai solusi efektif untuk klien kami," tutur Ratna.

Baca Juga: Evergrande chief's luxury assets in focus as his company scrambles to pay debts

Per September 2021, Fortune Indonesia membukukan pendapatan Rp 34,52 miliar. Jumlah tersebut naik 9,21% dibandingkan dengan perolehan periode sama tahun 2020 yang sebesar Rp 31,61 miliar.

Produksi periklanan berkontribusi 40% terhadap total pendapatan, jasa kehumasan 32%, media 16%, dan produksi digital 12%. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, Tiktok Pte Ltd, PT Pertamina (Persero), dan PT Dexa Medica menjadi perusahaan yang menyumbang lebih dari 10% terhadap pendapatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×